qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

Dinas Damkar Bojonegoro Sosialisasi Antisipasi Kebakaran

Bojonegoro, gerbangnusaantaranews.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro menggelar sosialisasi antisipasi kebakaran di musim kemarau. Sosialisasi dilakukan di radio Malowopati Jl. AKBP Soeroko, Selasa (16/06/2020). Langkah ini sebagai antisipasi lantaran di musim kemarau, banyak terjadi kebakaran.

Sekretaris Dinas Kebakaran Ridwan Suyuti mengatakan sosialisai penting untuk disampaikan kepada masyarakat mengingat sebentar lagi kita akan mamasuki musim kemarau. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan munculnya percikan api yang nantinya akan menimbulkan musibah kebakaran,” ujarnya.

Petugas Damkar sendiri, lanjut dia, selain bertugas memadamkan kebakaran juga sebagai petugas penyelamatan yang sifatnya memberikan pertolongan kepada masyarakat yang memang butuh pertolongan. Misalnya di masa pandemi covid -19 Damkar membantu  melakukan penyemprotan dengan skala kecil maupun besar.

“Contoh skala kecil kami melakukan penyemprotan di lingkungan pemukiman tempat tinggal penduduk, dan kemarin penyemprotan disinfektan skala besar di wilayah pasar kota Bojonegoro dengan menggunakan mobil tangga yang memiliki Panjang tangga 60 meter,” terangnya.

Dalam proses penyemprotannya pun dengan mematuhi protokol kesehatan penanagan covid -19 yaitu dengan menggunakan masker serta lengkap dengan alat pelindung diri atau (APD). Pihaknya juga mengimbau masyarakat segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran jika membutuhkan pertolongan.

“Damkar siap 24 jam dan perlu diingat juga kami tidak memungut biaya sepeserpun dalam memberikan pertolongan maupun penyelamatan kepada masyarakat, dan bisa menghubungi call center pemadam kebakaran di nomer 0353113,” pungkasnya.

Sementara itu, Sukirno selaku Kepala Bidang Pemadam Kebakaran menambahkan, peran serta masyarakat dalam memberikan informasi tentang adanya kajadian kebakaran sangat penting sekali, karena informasi yang didapat oleh masyarakat akan menentukan tindakan yang diberikan petugas kebakaran di lapangan.

“Misalnya adakah orang yang terjebak dalam kebakaran tersebut, aliran lisrtiknya sudah dimatikan atau belum,” terangnya.

Selain itu masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi menghambat rambatan api agar tidak membesar  dengan cara teknik isolasi yaitu dengan menutup sumber api, Teknik ini dilakukan saat api masih keadaan kecil.

Namun jika api sudah mulai membesar bisa dengan Teknik pendiginan yaitu dengan disiram air, upaya tersebut bisa dilakukan sebelum petugas pemadam kebakaran sampai di lapangan.

Ia berharap Bojonegoro akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk membentuk relawan masyarakat peduli api yang tujuanya bisa mengantisipasi dini sebelum terjadi kebakaran, serta memberikan pertolongan awal sebelum petugas pemadam keabakaran datang ke lokasi kejadian.

 “Para relawan masyarakat peduli api ini akan mendapat pelatihan dan Teknik pemadaman dan pertolongan sesuai dengan standar pelayan minimal (SPM) dinas pemadam kebakaran,” terangnya.(dmw GNN/ Kominfo)
Baca Juga

Related Posts