Kritik tajam disampaikan Koordinator Forum Jamsos, HM. Jusuf Rizal, seusai kegiatan diskusi "Serap Aspirasi Pekerja dan Buruh" di Jakarta, yang membahas konsep Revisi UU Ketenagakerjaan.
“Model blusukan seperti ini atas nama serap aspirasi tidak lagi efektif. Persoalan mendasar di pasar dan sawah masih stagnan. Yang benar-benar dibutuhkan rakyat saat ini adalah pembukaan 19 juta lapangan kerja baru sesuai janji kampanye,” tegas Jusuf Rizal, aktivis buruh sekaligus Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI)-KSPSI.
Pria berdarah Madura-Batak itu juga menyarankan agar Wapres Gibran menghentikan gaya blusukan yang cenderung bersifat pencitraan, dan lebih fokus pada penanganan isu ketenagakerjaan yang mendesak, terutama dampak PHK serta tantangan bagi tenaga kerja muda, informal, formal, dan disabilitas.
“Forum Jamsos siap memberikan masukan terkait solusi ketenagakerjaan dan jaminan sosial pekerja. Pemerintah harus serius, jangan sekadar beri harapan kosong,” tambahnya.
Forum Jamsos Pekerja dan Buruh dikenal sebagai wadah lintas federasi dan konfederasi yang konsisten memperjuangkan hak-hak pekerja, termasuk jaminan sosial. Organisasi ini juga memiliki LBH (Lembaga Bantuan Hukum) dan didirikan oleh para aktivis pekerja, buruh, pemerhati jaminan sosial, jurnalis, serta penggiat anti korupsi.(nov)
