Jakarta, GNN, gerbangnusantaranews.com
Panji Fajar Pratama, putra seorang penjual gorengan, berhasil meraih impian besar dengan menyandang status sebagai calon anggota Bintara Brimob Polri.
Nama Panji, lulusan SMAN 60 Jakarta, resmi diumumkan di Gedung Pertemuan Polda Metro Jaya setelah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan anggota Polri.
"Alhamdulillah, saya diterima jadi polisi setelah dua kali mendaftar. Ini membuktikan bahwa jika mau berusaha, berlatih, dan berdoa, maka jalan itu pasti ada," ujar Panji di Jakarta, Rabu. "Saya masuk murni karena hasil kerja keras saya sendiri."
Keberhasilan Panji sekaligus mematahkan stigma negatif bahwa untuk masuk polisi harus mengeluarkan biaya besar.
Tinggal di rumah sederhana di Jalan Mampang Prapatan 2, Jakarta Selatan, Panji menjadi bukti nyata bahwa transparansi seleksi Polri benar-benar berjalan.
Bagi kedua orang tuanya, Haryanto dan Suryanti, uang ratusan juta untuk “pelicin” adalah hal yang mustahil. Penghasilan dari berjualan gorengan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, Panji membuktikan bahwa di institusi Polri, kualitas dan kerja keras jauh lebih berharga daripada tumpukan uang.
Tahun sebelumnya, Panji sempat merasakan pahitnya kegagalan. Namun ambisinya untuk mengangkat derajat orang tua tidak pernah surut. Sebagai anak pertama, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengubah nasib keluarga.
Di sela kesibukan membantu orang tuanya, Panji tetap menyempatkan diri berlatih fisik dan belajar setiap hari.
Ia ingin membuktikan bahwa anak seorang penjual gorengan pun mampu berdiri sejajar dengan anak-anak dari latar belakang lain di barisan Korps Baret Biru.
"Ambisi saya hanya satu, ingin membanggakan Ayah dan Ibu. Saya ingin mereka melihat bahwa anak mereka bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara tanpa membebani mereka secara ekonomi," tutur Panji penuh haru. (Nov)
