qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

Haul Akbar Sesepuh Dusun Pereng Kulon Bungah, Dihadiri Bupati Gresik Gus Yani

Gresik, GNN  

Masyarakat Dusun Pereng Kulon, Desa Melirang, Kecamatan Bungah, dengan dikomandani Noto Utomo (NU) menggelar Haul Akbar untuk para sesepuh dan muasis dusun setempat, Kamis (10/3/2022) malam. Haul Akbar semakin khidmat, karena dihadiri langsung oleh Bupati Gresik H Fandi Akmad Yani yang akrab disapa Gus Yani. 

"Haul Akbar tersebut untuk mendoakan 6 Sesepuh Dusun Pereng Kulon, yakni Mbah Hasan Dipuro, Mbah Idris, Mbah Buyut Mandel, Mbah Legi, Mbah Asyaribah', Nyai Sendang Kamulyan," terang NU, anggota DPRD Gresik yang juga Sekjend DPC PDIP Gresik ini. 

Sementara Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya mengatakan, peringatan haul sejatinya merupakan momentum mendoakan para pendahulu dan mengenang kembali jasa-jasa yang telah ditorehkan. Sehingga menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan generasi penerus. 

"Substansi haul adalah mendoakan para pendahulu kita, berharap mendapat sebuah keberkahan dari Allah SWT. Kita tidak boleh melupakan sejarah para pendahulu, karena berkat jasa-jasa beliau, kita banyak belajar tentang kejayaan di masa lampau," ungkap Bupati Gus Yani.

Bupati Gus Yani lantas mengutip ucapan presiden pertama yang berbunyi "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya". Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa merawat tradisi dan melestarikan budaya sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu. 

"Selain menjaga tradisi, juga harus dipelajari, baik silsilahnya seperti apa, maupun perjuangannya seperti apa, agar bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat," pintanya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Melirang, KH Muhammad Muwaffaq menerangkan, tradisi peringatan haul sesepuh desa sudah dijalankan masyarakat selama turun-temurun. Dijelaskan, ada 15 makam sesepuh yang mengelilingi Desa Melirang. 

"Sudah lama sekali dijalankan rutin setiap tahun oleh warga, dan di sini ada 15 makam sesepuh atau auliya' yang mengelilingi desa dan masing-masing makam biasanya diperingati haul oleh warga dusun sekitar," ungkapnya.

Berdasarkan cerita sejarah masyarakat setempat, makam-makam sesepuh Desa Melirang memiliki karomah masing-masing. Makam Mbah Buyut Guci misalnya, ketika banjir makam tidak bisa tergenang air. Padahal, kanan kiri makam dengan posisi sejajar sudah tergenang air. 

"Itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, ketika banjir makam Mbah Buyut Guci tidak tergenang air, padahal makam-makam sebelahnya sejajar dan sudah tergenang," bebernya. 

Makam para sesepuh yang lain oleh masyarakat luar Desa Melirang diyakini memiliki keistimewaan dan bisa membawa keberkahan tersendiri. Seperti Makam Mbah Maqbul, konon ketika masyarakat dari luar desa bahkan luar kabupaten memiliki hajatan, pernikahan dan lain sebagainya mereka akan berdatangan untuk berziarah.

"Katanya orang-orang sana (yang sudah pernah berziarah, red) kalau gak sowan bisa mambu (bau) dan semacamnya, saya juga gak tau, tapi banyak yang ziarah ketika memang mereka punya hajatan tertentu," tandasnya.

Muwaffaq berharap, peringatan haul sesepuh desa ini dapat terus dijalankan oleh warga. Selain menjaga tradisi, acara ini juga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. 

"Kalau acaranya semakin meriah kan nanti banyak warga yang berjualan. Itu artinya membawa dampak positif membangkitkan ekonomi masyarakat, karenanya tradisi ini harus terus dijaga dan dilestarikan," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Haul Akbar Sesepuh Dusun Pereng Kulon selain dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, juga dihadiri anggota DPRD Gresik Noto Utomo, Camat Bungah Munir, Ketua MWC NU KH Ali Murtadlo, Pengasuh Ponpes Al-Miftah KH Muhammad Zainuri Makruf (Gus Zein) dan para ulama serta tokoh masyarakat. Tampak hadir pula sejumlah Kepala Desa se-Kecamatan Bungah. (Didik Hendri Telisik Hati)

Baca Juga

Related Posts