MOJOKERTO, GNN
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyerahkan sarana prasarana pinjam pakai sebanyak 12 unit chainsaw dan dua unit perahu karet kepada Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto, Rabu (6/4) siang, di halaman kantor BPBD Kabupaten Mojokerto.
Sebanyak 12 unit chainsaw dan dua unit perahu karet ini memang diberikan oleh BPBD Kabupaten Mojokerto kepada FPRB Kabupaten Mojokerto guna mendukung pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana.
Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan Kabupaten Mojokerto memiliki tujuh potensi bencana di antaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, erupsi gunung api dan yang baru-baru ini adalah potensi gempa bumi serta potensi kebakaran yang setiap tahun selalu terjadi.
"Ini perlu adanya sinergi antara Pemkab Mojokerto dengan FPRB, ini sangat penting untuk memastikan pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana," ungkapnya.
Lanjut Ikfina, dalam melaksanakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengatakan, pihaknya terbuka untuk diberi masukan, sehingga nanti pemerintah daerah bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
"Ini untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana saat ini, tidak menambah risiko bencana baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," terangnya.
Ikfina juga meminta, kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan semua sektor, baik antara BPBD dengan OPD, atau pemerintah dengan masyarakat untuk memberdayakan masyarakat, terutama untuk membangun ketangguhan terhadap bencana di daerah yang rawan bencana.
"Ini bisa dilakukan seperti di sekolah yang sering terendam banjir, kemudian daerah pemukiman warga yang nanti bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan aman bencana serta Desa Tangguh Bencana (Destana, Red)," jelasnya.
Ikfina berharap, kegiatan FPRB ini bisa meningkatkan kepedulian dan menyamakan persepsi pemerintah dan pegiat dalam bidang penanggulangan bencana untuk turut mengarusutamakan pengurangan risiko bencana.
"Pengetahuan tentang FPRB dan kesiapsiagaan menghadapi musim pancaroba ini segera ditindaklanjuti, karena musim pancaroba ini telah banyak terjadi bencana di wilayah kabupaten mojokerto seperti banjir luapan, angin kencang (puting beliung)," harapannya.(k-if)