Forkopincam Balongpanggang Sidak Dan Ambil Sample Darah Pramusaji Dan Pengunjung di Sejumlah Warung - Gerbang Nusantara News

08 Juni 2022

Forkopincam Balongpanggang Sidak Dan Ambil Sample Darah Pramusaji Dan Pengunjung di Sejumlah Warung

GRESIK, GNN 

Kegiatan sidak tersebut dilakukan guna untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta membuktikan bahwa warung warung yang berada diwilayah kecamatan Balongpanggang tetap disiplin dan tidak menyediakan minuman keras (Miras) atau hal hal lain yang bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Adapun kegiatan sidak pada hari Rabu (8/7/2022) tersebut dipimpin Langsung oleh Camat Balongpanggang M.Amri, S.SiT., didampingi oleh Kapolsek AKP Muhammad Zainudin, Perwakilan dari Koramil dan Trantib, serta Kepala UPT Puskesmas Balongpanggang drg. Erna, tersebut difokuskan pada desa Kedungsumber khususnya yang berada di Dusun Bangsri lantaran sempat viral adanya warung pangkon

Kepada media Camat Balongpanggang  M.Amri, S.SiT., menyampaikan Kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti perintah Bupati Gresik, terkait keberadaan warung warung yang ada di seluruh kabupaten Gresik, khususnya di Kecamatan Balongpanggang.

Alhamdulillah dari 13 titik yang dilakukan sidak Ini tidak ditemukan hal hal yang melanggar, tidak ditemukan minuman keras (miras), dan pramusaji juga masih bisa menjaga norma (kesopanan), dan tidak ditemukan warung yang menyediakan sound system (karaoke) yang bisa menyebabkan polusi suara, jadi secara umum warung warung yang ada masih normatif, tertib dan kondusif, tegas Amri.

Lebih lanjut Amri juga menyampaikan terkait dengan pengambilan sample darah, Ia menyampaikan bekerja sama dengan pihak UPT Puskesmas Balongpanggang dan adilnya tidak ditemukan kejanggalan.

Amri berharap kepada Pemilik warung dan Pramusaji agar tetap disiplin dan taat pada aturan yang berlaku.

Sementara Kades Kedungsumber Wahono yudo saat mendampingi sidak, Ia menyampaikan bahwa Kegiatan ini untuk menindaklanjuti berita yang viral tentang warung pangkon, namun saat sidak dilakukan ternya bukan warung pangkon, bahkan tidak menyediakan miras, pramusajipun tidak berpakaian ketat, masih sopan.

Wahono juga menerangkan bahwa Pemdes akan terus melakukan pemantauan secara ketat pendataan termasuk data kependudukan, jadi pramusaji harus memiliki kipem dan penerangan pun harus jadi perhatian artinya tidak boleh remeng remeng, pungkasnya.

Adapun Yoyok salahsatu pemilik warung saat dimintai keterangan Ia menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya juga merasa tidak nyaman membuka usaha warung seperti ini karena asumsi masyarakat yang gak faham menilai warung seperti negatif, jadi kasihan keluarga terutama apabila memiliki anak gadis (perawan) bisa bisa malu keluar lantaran  usaha yang dijalani orang tuanya.

Selain itu Ia juga menegaskan bahwa ini warung kopi seperti pada umumnya, terkait dengan aturan, Ia meyakinkan bahwa dirinya akan menjalankan sesuai aturan selama pramusaji berada di warung, dan terkait kipem Ia merasa keberatan sebab pramusaji di warung seperti ini tidak terikat, Artinya pramusajimya tidak bertahan lama, paling lama 2 bulan sudah keluar, entek tidak nyaman atau cari pekerjaan lain, tandasnya.

Kegiatan berjalan lancar dan tidak ada kendala.(mhr)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda