GRESIK, GNN gerbangnusantaranews.com
Guna mendukung program Arigatou Fellowship Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan selenggarakan kegiatan "Penyusunan Materi Materi Profil Pelajar Pancasila", yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juli 2022 di Bigland Hotel, Jl. Malabar No. 1 B RT 01 RW 04 Kota Bogor.
Pada kegiatan tersebut Kepala SMAN 1 Dukun Gresik Drs.H.Kholid, M.Pd., mewakili Jawa Timur Sebagai Narasumber.
Hal ini menarik bagi media GNN untuk mengetahui lebih detail, dengan mewancarai Kepala SMAN 1 Dukun Gresik Drs.H.Kholid, M.Pd., dan Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mempunyai dua tujuan yakni :
Tujuan kegiatan Umum Membangun jaringan pendidikan formal dan menciptakan pltfrom untuk berbagi dan membangun kapasitas didalam kementrian serta program ini bertujuan untuk mempromosikan kelanjutan berkelanjutan, dan perluasan pendidikan etika di negara-negara peserta yaitu Asia Afrika ( Jepang, Swis, Banglades, Kenya, Srilangkah, Indonesia dll)
Tujuan Khusus Menciptakan ruang bagi negara-negara peserta, lembaga pendidikan formal dan pendidik untuk berbagi pendekatan, praktik, pengalaman dan untuk memajukan pemikiran mereka tentang pendidikan etika untuk anak-anak, membangun kapasitas lembaga pendidikan formal dan pendidik untuk melaksankan program pendidikan etika di negeri mereka, mendudukung pelaksanaan program pendidikan etika di negara-negara peserta, belajar dari pengalaman implemetasi, tingkatkan pengetahuan, dan buktikan manfaat pendidikan etika melalui Action Research 1, menciptakan jaringan lembaga pendidkan formal dan pendidik yang melaksankan program pendidikan etika untuk mendorong pembelajaran antar budaya dan antar agama diantara anak-anak di masyarakat mereka.
Kholid juga menyampaikan bahwa program ini akan dilaksnakan Workshop pertama di Indonesia pada tanggal 2-9 Oktober 2022 di Jogyakarta yang diikuti oleh 6 negara dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain itu Ia juga menjelaskan tentang Latar Belakang Program Arigatou Fellship International ini adalah Program Fellowship merupakan salahsatu output dari International Symposium on Transforming Education yang berlangsung pada tanggal 22—23 November 2021 lalu.
Dan Program Fellowship ini bertujuan untuk membangun kapasitas di dalam institusi pendidikan formal dan di kalangan pendidik untuk mengintegrasikan dan memperkuat pendidikan etika untuk membina antar budaya, antar agama dengan pembelajaran ke dalam kurikulum dan program pendidikan.
Kholid juga menceritakan Sesi HIGH-LEVEL PANEL ‘Ethics Education for Learning to Live Together: Challenges, Opportunities and Ethical Demands in Today's World’ tanggal 22 November 2021, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek hadir mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tema yang dibawakan oleh Kepala BSKAP Kemendikbudristek pada acara tersebut Dan menjelaskan mengenai bagaimana integrasi Pancasila dalam kurikulum.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO juga memaparkan tentang dimensi Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek pada saat sesi diskusi berlangsung dalam acara International Symposium tersebut. Kegiatan ini, dapat berkontribusi untuk memperkuat pelaksanaan dalam pendidikan etika dan karakter melalui pendekatan pedagogis transformatif yang dapat membantu memajukan pendidikan kewarganegaraan global dan pada akhirnya berkontribusi pada mencapai masyarakat yang lebih damai dan inklusif.(WLO)