qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

SMK Mambaul Ihsan Siap Cetak Lulusan Berkualitas, Bisa Kerja Luar Negeri

GRESIK, GNN 

SMK Mambaul Ihsan Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah berkomitmen menjadi sekolah yang siap mencetak SDM berkualitas yang akan bekerja ke luar negeri.

Salah satu implementasinya adalah kolaborasi dengan Disnaker Gresik dan BP2MI dengan menyosialisasikan penyuluhan jabatan dan mekanisme kerja di luar negeri di SMK Mambaul Ihsan pada Senin (10/10/2022).

Siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Kabupaten Gresik Jawa Timur didorong untuk menjadi tenaga kerja profesional di luar negeri. Untuk menangkap peluang itu, siswa harus memiliki keahlian dan paham prosedur.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Penempatan Kerja Disnaker Gresik, Moch Afandi mengatakan, siswa SMK merupakan salah satu calon pencari kerja yang peluangnya bisa bekerja di luar negeri maupun dalam negeri.

"Agar mereka paham prosedurnya, kemudian juga pekerja migran Indonesia (PMI) harus memiliki keahlian," katanya.

Menurut Afandi, Gresik Utara merupakan wilayah yang masyarakatnya banyak bekerja menjadi PMI di Malaysia. Untuk itu, dia memberikan informasi ini ke siswa SMK Mambaul Ihsan.

Dia manyatakan, sejauh ini banyak dari mereka berangkat bekerja ke luar negeri tanpa prosedur yang tepat. Artinya, mereka ilegel dan tak tercatat di BP2MI (Badan Perlindungn Pekerja Migran Indonesia).

"Tak menutup kemungkinan mereka akan menjadi PMI, disini 70 persenan orang tua mereka kerja di luar negeri. Tentu kami minta agar prosedural," ujarnya.

Kenapa harus prosedural? Afandi menambahkan pemerintah membuat regulasi agar mereka memiliki keahlian, selama bekerja tetap ada pengawasan. Kemudian, mengupayakan terdapat pemberdayaan ketika tak lagi jadi PMI.

"Sekarang faktanya banyak yang dideportasi atau waktu sakit tapi mereka didata tidak ada sehingga kami baru tahu ketika ada problem disana. BP2MI yang ada kewenangan dalam merekom, saat ini yang tercatat hanya seribuan, padahal misalnya di Desa Lowayu saja 1.500 orang jadi PMI, banyak sekali yang tak terdata," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMK Mambaul Ihsan Abid Nailul Ridlo menyatakan siap berkolaborasi dengan pemerintah agar calon pekerja migran Indonesia ke luar negeri sesuai prosedur.

"Salah satu langkah awal adalah sosialisasi kali ini dengan menggandeng Disnker dan BP2MI," katanya.

Abid menuturkan, memang di wilayah sekolah banyak warga yang bekerja di luar negeri. Sebagai lembaga pendidikan, dia pun siap menjadi kepanjangannya pemerintah untuk menyosialisasikan.

"Dan nanti akhirnya mengembangkan kerjasama dengan prosedur bursa khusus kerja, jadi informasi agar jadi PMI sesui prosedur itu penting," tambahnya.

Kegiatan ini, kata Abid diikuti oleh 80 orang siswa kelas akhir dan siap memasuki dunia kerja. Lulusan SMK adalah salah satu yang paling siap untuk bekerja ke luar negeri karena telah dibekali dengan skill khusus.

"Banyak peluang kerja yang bisa diisi oleh lulusan SMK. Kita juga terus berkolaborasi," imbuhnya mennggapi siswa SMK Gresik berpeluang menjadi tenaga kerja profesional di luar negeri. (Syafik hoo/Luki)

Baca Juga

Related Posts