Launching dan Serah Terima SK Unsuda Lamongan Dihadiri Dirjen Diktis - Gerbang Nusantara News

11 Mei 2025

Launching dan Serah Terima SK Unsuda Lamongan Dihadiri Dirjen Diktis

Lamongan, GNN gerbangnusantaranews.com 

Launching perubahan bentuk Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) menjadi Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) dihadiri langsung Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag. Acara dimulai pukul 09.30 sd 11.30 Wib, dengan penayangan ucapan selamat dari para pejabat, anggota dewan mitra Perguruan Tinggi dan para alumni yang sudah bekerja. Selanjutnya Lounching Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) yang diawali penyerahan SK dari bapak Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan penempelan telapak tangan ke layar monetor yang mendakan dimulainya alih bentuk dari INSUD menuju INSUDA Lamongan. 

Turut serta mendampingi bapak Dirjen segenap Civitas Akademika UNSUDA (Rektor, Wakil Rektor 1, Waki Rektor 2, LPM serta Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat).

Sambutan pertama oleh Rektor UNSUDA Dr. H. Ahmad Iwan Zunaih, Lc., MM., M.Pd.I. dalam sambutan Beliau menyampaikan banyak harapan terhadap UNSUDA kedepan sehingga Lulusan bisa menjadi lulusan yang benar-benar bisa bermanfaat untuk Agama, Nusa, Bangsa dan Negara. Transformasi perubahan bentuk dari Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) menjadi Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) merupakan sebuah langkah strategis yang menandai transformasi besar dalam dunia pendidikan tinggi yang dibangun bersama di Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lmaongan. 

Perubahan tidak hanya perubahan semata tetapi merupakan komitmen perwujudan visi dan misi perguruan tinggi dan juga motto dan semboyan yang dijunjung tinggi. Alih bentuk ini bukan sekadar perubahan nama atau status kelembagaan. Perubahan Ini adalah lompatan visi, perluasan misi, serta penguatan komitmen untuk menghadirkan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam pembentukan karakter. Semboyan “Fly with Character” mencerminkan cita-cita luhur guna melahirkan generasi yang mampu terbang tinggi menggapai prestasi global, namun tetap berpijak pada nilai-nilai moral, etika, dan kepribadian yang kokoh.

Perubahan untuk mewujudkan output lulusan yang memiliki prestasi keilmuan yang bisa memiliki daya saing dan juga memiliki karakter serta akhlaqul karimah, terbang tinggi bersaing kuat ilmu maupun akhlaq, sesuai ayat Al-Qur’an “iqra” tidak hanya pinter Ilmu dan kepandaian saja tetapi memiliki akhlaq yang baik. Kami memohon kepada Allah semoga UNSUDA mampu mewujudkan lulusan yang mampu keilmuan yang benar sehingga bisa memberikan sumbangsih pembangunan Inndonesia sehingga menjadi Bangsa yang lebih baik," terang Gus Iwan

Mari kita songsong babak baru ini dengan semangat kolaboratif, inovatif, adaptif dan penuh keyakinan bahwa dengan karakter yang kuat, kita bisa terbang setinggi apapun yang kita cita-citakan. Selamat untuk seluruh pihak yang telah memberikan kemamuannya sehingga INSUD bisa berproses menjadi UNSUDA, ini merupakan Amanah, Transformasi untuk meningkatkan komitmen untuk merealisasikan UNSUDA harus menjadi simbul dan menjadi “Central of selling” sekaligus bisa merealisasikan sehingga bisa memberikan sumbangsih Indonesia menjadi “Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofuur”. Gemah ripah lohjinawi.

Tahun ini anugrah untuk kita dari Allah SWT tidak hanya UNSUDA tetapi juga kita dipercaya untuk mengelola Ma’had Aly marhalah ula setetah terbitnya SK Ma’had Aly. Harapan kita Ma’had Aly ini mampu mencetak para lulusan yang memiliki keilmuan beragam yakni penguasaan ilmu Fiqh dan Usul Fiqh juga menguasai metodologi maupun dakwahnya. Kami mengharapkan lulusan Ma’had Aly Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat menjadi lulusan yang Khoirun Nas Anfa’uhum Linnas,' harap Gus Iwan.

Selanjutnya sambutan Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan menyampaikan transformasi Institut menjadi Universitas merupakan tanggung jawab besar, kalau institut kajiannya pada cabang bidang-bidang keilmuan tertentu saja, tetapi klau universitas kajiannya lebih universal (sosial, ekonomi, budaya, poltik dsb).

Kementerian Agama pada saat ini mendesign kurikulum KBC (Kurikulum berbasis cinta), kenapa bapak menteri merekomendasikan kurikulum ini, karena saat ini banyak terjadi kasus ujaran kebencian, bullying, kekerasan, ekploitasi alam bahkan juga tidak mencintai bangsa, selalu menyalahkan sehingga dibayangkan kedepan para generasi menjadi generasi yang tidak cerah masa depanya Konsep kurikulum cinta (Mahabbah) karena kehadiran kita semua dimuka bumi ini berdasarkan konsep sang Maha Cinta, kita tidak akan lahir kecuali adanya Sang Maha Cinta. Kita sebelum lahir berada dialam rahim ibuk kita selama 9 bulan. Bagaimana kita bisa menyalah- nyalahkan orang lain padahal kita dilahirkan dengan rasa kasih sayang oleh dzat yang maha kasih sayang. Kurikulum Cinta ini diharapkan bisa melahirkan rasa kasih sayang terhadap sang pencipta, terhadap sesama yang beda agama dan latar belakang, “hablum minallah hablum minannas”. Tuhan saja menghormati kepada makhluqnya maka kita juga harus saling menghormati.

Kampus ini sudah memiliki potensi yang sangat kuat yaitu modal social dan modal intelektual. Sehingga kalau saya lihat di Sunan Drajat ini tidak hanya lulusan yang pinter dan berkarakter tetapi menurut saya ditambah satu menjadi 3 (Tiga), Lulusan Sunan Drajat memiliki : (1) Karakter, (2) Pinter dan (3) Entrepreneur. Karakter merupakan modal utama karena sepinter apapun walaupun profesor ataupun pejabat tinggi kalua tidak memiliki karakter (akhlaqul Karimah) maka akan kehilangan segalanya. Jadi mahasiswa lulusan Sunan Drajat ini harus memiliki karakter, pinter dan entrepreneur," tuturnya.

Selanjutnya Sambutan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur menyampaikan, di Pondok ini diajarkan ilmu untuk bekal dunia dan akhirat sehingga kehidupan dunia dan akhirat bisa bahagia. Harapan pengasuh sekaligus ketua yayasan, lulusan UNSUDA diharapkan memiliki kedua ilmu tersebut dan di Sunan Drajat ada. “tutur belia “. Harapan dengan modal kedua ilmu tersebut bisa mensejahterakan masyarakat dalam bidang ekonomi untuk negara Indonesia. Indonesia merupakan Islam terbesar didunia, Di Indonesia Islam terbesar dipulau Jawa, Pulau Jawa terbesar Islam di Jawa Timur, Jawa Timur terbesar di Lamongan tepatnya di Paciran," pungkas Yai Ghofur begitu beliau di sapa (Salim/Hoo)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda