Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Malam yang penuh berkah menyelimuti halaman LPM (Lembaga Pendidikan Ma’arif) Kedungsekar saat lantunan sholawat menggema dalam acara rutinan Padang Bulan SMB (Syekher Mania Benjeng). Bersama Hasyim Al Hadi dan MTs YPM 6, kegiatan ini menjadi magnet spiritual yang menyatukan santri, guru, wali murid, dan masyarakat dalam satu ikatan cinta kepada Rasulullah SAW.
Grup hadrah SMB Syekhermania Benjeng tampil memukau, membawakan sholawat dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Iringan rebana dan suara merdu para vokalis menciptakan suasana yang syahdu, mengajak seluruh hadirin untuk larut dalam dzikir dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus lembaga, dewan guru, para siswa, wali murid, serta masyarakat sekitar yang hadir dengan antusias. Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan kuatnya dukungan dan semangat kebersamaan dalam membangun pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman.
Dalam sambutannya, Ahmad Abi Dzarrin, S.Ag., M.A., selaku Ketua BP3MNU (Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ungkapan syukur sekaligus bagian dari rutinan bulanan yang telah menjadi tradisi di lingkungan pendidikan Ma’arif.
Beliau juga memperkenalkan bahwa Lembaga Pendidikan Ma’arif Kedungsekar menaungi berbagai jenjang pendidikan yang dikelola secara terpadu, antara lain:
- Kober (Kelompok Bermain): Pendidikan anak usia dini untuk usia 2–4 tahun.
- PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini): Pendidikan dasar bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun.
- TK (Taman Kanak-Kanak): Pendidikan formal untuk anak usia 4–6 tahun sebagai persiapan masuk SD.
- MI (Madrasah Ibtidaiyah): Jenjang pendidikan dasar setara SD, berbasis Islam.
- MTs (Madrasah Tsanawiyah): Jenjang pendidikan menengah pertama setara SMP, dengan kurikulum keislaman.
Semua jenjang tersebut telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan, baik di tingkat daerah maupun nasional, menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis keislaman mampu melahirkan generasi yang unggul, berakhlak, dan berdaya saing.
Sebagai penguat spiritual, acara juga diisi dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Achmad Fanani Chusaini, S.Ag., selaku Kepala MI Ma’arif NU Hasyim Al Hadi. Dalam tausiyahnya, beliau mengupas tentang:
- Keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk cinta dan pengharapan syafaat.
- Napak tilas sejarah keberkahan lembaga, mengenang para tokoh pendahulu dan para kiai pendiri yang telah meletakkan dasar perjuangan di Hasyim Al Hadi.
- Beliau menyebutkan bahwa banyak tokoh besar dan ulama yang pernah menginjakkan kaki di lembaga ini, menjadikannya tempat yang penuh berkah dan jejak perjuangan.
- Di akhir tausiyah, beliau mengajak seluruh hadirin untuk tetap istiqomah dalam berkhidmat dan menjaga semangat perjuangan demi keberlangsungan lembaga dan kemaslahatan umat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar kegiatan seperti ini terus berlanjut, memperkuat ukhuwah, semangat keagamaan, dan nilai-nilai keberkahan di tengah masyarakat.(WLO)