SPI Jawa Barat Gelar FGD: Perkuat Ketahanan Pangan dan Dorong Kesejahteraan Petani - Gerbang Nusantara News

27 November 2025

SPI Jawa Barat Gelar FGD: Perkuat Ketahanan Pangan dan Dorong Kesejahteraan Petani


Bandung,  GNN gerbangnusantaranew.com

Serikat Petani Indonesia (SPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Jawa Barat melalui Inovasi, Peningkatan Produksi, dan Solusi Infrastruktur”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Luminor Metro Indah Mall, Jalan Soekarno Hatta No. 590, Kota Bandung, 27 November 2025

Forum tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat serta Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat. Diskusi difokuskan pada strategi peningkatan produksi pangan, stabilisasi harga, serta penguatan cadangan pangan daerah sebagai langkah antisipatif terhadap dinamika kebutuhan pangan nasional.  

Ketua SPI Jawa Barat, Irpan, menegaskan bahwa FGD ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi lintas sektor.  

“Petani harus menjadi aktor utama dalam pembangunan pangan. Inovasi, peningkatan produksi, dan infrastruktur yang memadai adalah kunci kesejahteraan petani Jawa Barat,” ujarnya.  

Pada kegiatan tersebut isu utama yang dibahas antara lain 

- Penerapan teknologi dan inovasi pertanian, termasuk mekanisasi, digital farming, dan pengembangan benih unggul  

- Perbaikan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, jalan usaha tani, sistem logistik, serta fasilitas pascapanen  

- Strategi stabilisasi harga dan penguatan stok pangan daerah yang dikelola Bulog Jawa Barat  

- Peran pemerintah daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan meningkatkan produktivitas pertanian  

- Penguatan akses pembiayaan serta kelembagaan ekonomi petani untuk memperluas kapasitas produksi  

Irpan menambahkan, hasil FGD akan dirumuskan menjadi rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah. Dokumen tersebut diharapkan mampu mendorong lahirnya kebijakan pangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berpihak kepada petani.(nov)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda