Gresik, GNN
Literasi digital menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari pada dunia pendidikan, Terlebih pada dunia pendidikan tinggi. Sehingga, literasi digital wajib menjadi fokus utama pendidikan abad 21, dengan tujuan dapat dengan mudah di duplikasi pada jenjang di bawahnya.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAI Al-Azhar Menganti, dalam memperkuat literasi digital abad 21 dengan mengambil langkah ciamik berupa Workshop Manajemen Referensi "Tolls Zotero" (salah satu aplikasi wajib, dalam menunjang dunia tulis menulis mahasiswa di jenjang perguruan tinggi).
Acara workshop berjalan sesuai protokoler kesehatan ketat melalui (5-M) dan dibagi menjadi 2 sesi sebagai ikhtiar menghindari penumpukan peserta. Workshop berlangsung pada hari Minggu pukul 13.00 wib (27 Februari 2022), di aula kampus STAI Al-Azhar Menganti Gresik.
Sebagaimana pemaparan Bapak Barudin, salah satu dosen di Prodi PGMI STAI Al-Azhar Menganti Gresik, yang menyampaikan bahwa program literasi digital seperti ini menjadi program wajib kampus STAI Al-Azhar Menganti Gresik. Karena inilah tantangan masa depan (pemanfaatan digitalisasi). Terlebih, saat ini guru dituntut untuk terus berinovasi di bidang pendidikan, dan posisi perguruan tinggi adalah pencetak guru. Maka, sudah seharusnya perguruan tinggi mencetak para pegiat literasi (guru, cendekiawan, dll) yang militan demi kamajuan bangsa dan negara Indonesia." Ungkap Pria kelahiran kota Tranggalek Jawa Timur.
Barudin juga menambahkan, bahwa hadirnya workshop manajemen refrensi (didalamnya diajarkan cara menulis, mencari buku, artikel nasional dan internasional), ini adalah satu pintu awal, dalam memperkuat lahirnya para cendekiawan dan kutu buku digital (digital bookworm) di abad 21." Tutup Barudin kepada awak media (Hoo)
