qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

Karya Tulis Mahasiswi STAIDA Berjudul "Mendidik Dengan Hati" Menjadi Judul Terfavorit Tiap Even Karya Tulis Tingkat Nasional

Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com 

Dari fenomena yang ada, dimana rasa hormat siswa terhadap guru cenderung menurun. Guru seolah tidak berwibawa didepan peserta didik. Guru diolok-olok bahkan dilecehkan olehnya. Walau tentunya bersifat Kasuistis. 

"Para ahli banyak menganalisis apa faktor penyebab masalah ini terjadi. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, bermain, masyarakat hingga dampak negatif media, untuk itu seorang guru perlu memiliki kecerdasan emosional yang matang dan utamanya mendidik dengan hati. Mendidik adalah membentuk generasi yang beradab dan hakikatnya dari pendidikan adalah sebuah proses menuju lebih baik," ujar Eva kepada media GNN saat ditemui di kampusnya.Senin, 03/04/2023.

Lebih lanjut Eva menjelaskan, dari fenomena yang ada kita satu tim mengangkat Judul "Mendidik dengan hati" yang judul ini inspirasi dari rektor STAIDA Dr.A.Syifa'ul Qulub, S.Ag.M.EI yang akrab dipanggil cak Afuq. Tim terdiri dari dosen pembimbing  Dr. A. Syifa'ul Qulub, S.Ag.M.EI ,  Nor Mubin, S.Ag.M.Pd dan Eva Rusdianah perserta karya tulis dr STAIDA.

Dengan Judul Mendidik dengan hati dalam setiap even karya tulis tingkat nasional menjadi judul terfavorit dan mendapatkan juara 1 tingkat nasional, jelasnya.

Ini merupakan satu judul yang luar biasa, sangat memiliki nuansa filosofis terkait dengan hakikat dan capaian proses pendidikan arah membentuk satu insan yang mulia, beritigritas,berakhlak, berbudi pekerti, cerdas secara budaya, sosial,dan teknologi , apalagi di era transformasi digital, harapan besar dan taeget sangat tinggi dibutuhkan satu effort dalam pola dan pendekatan dalam satu edukasi.Kata Dr. A. Syifa'ul Qulub, S.Ag.M.EI

Kenapa saya sangat menginspirasi judul yang diambil Eva. Karena hari ini kita dihadapkan percepatan digital, tetapi disisi lain banyak peserta didik seakan-akan tercabut akar subtansi keilmuannya. Sehingga pemahaman satu mendasar tentang keilmuannya sering kali terlupakan, karena dituntut satu target capaian prestasi akademik. Tapi kita harus menyadari prestasi non akademik lebih penting untuk membentuk pribadi yang cerdas secara intelektual, budaya atau memiliki intigritas yang tinggi apalagi di era sekarang dan mendidik dengan hati adalah proses lebih bermakna, ungkapnya.

Ketua STAIDA Gresik, Syifaul Qulub menyatakan pihaknya mendorong dan terus memotivasi mahasiswa maupun civitas akademika untuk meningkatkan intensitas mutu akademik melalui budaya literasi kampus.(mhr)

Baca Juga

Related Posts