Surabaya, GNN gerbangnusantaranews.com Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, meraih penghargaan bergengsi Radar Surabaya Award (RSA) 2025 sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan inovasinya dalam memperkuat layanan pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Gresik, 31 Juli 2025.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Utama Jawa Pos Group, Leak Kustiya, kepada Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, yang hadir mewakili Bupati pada Kamis (31/7/2025) di Surabaya.
Acara RSA 2025 turut dihadiri oleh Wakil Menkominfo RI Nezar Patria, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, serta jajaran Forkopimda Surabaya Raya. Penilaian penghargaan ini didasarkan pada riset dan observasi mendalam oleh tim jurnalis Radar Surabaya terhadap praktik layanan publik di wilayah Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Wabup Alif menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas berbagai terobosan yang telah dilakukan Pemkab Gresik dalam mendorong pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
“Apresiasi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat pendidikan yang merata dan inklusif. Melalui program Gresik Cemerlang dalam kerangka Nawakarsa, kami mendorong percepatan sarana prasarana pendidikan, peningkatan kompetensi guru, serta implementasi Sekolah Rakyat sebagai bagian dari Asta Cita, menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Wabup Alif.
Sejumlah program unggulan menjadi bukti nyata komitmen tersebut, antara lain:
- Program Hatiku Padamu (HTM): Layanan antar jemput gratis bagi 100 ABK.
- Pelatihan untuk 136 Guru Pembimbing Khusus (GPK): Meningkatkan kapasitas pendidik inklusif.
- Penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI): Menyesuaikan metode belajar dengan kebutuhan masing-masing anak.
- Dukungan Mobilitas: Tiga unit mobil CSR dari Bank Jatim untuk wilayah Gresik Kota, Utara, dan Selatan.
Selain itu, layanan intervensi terpadu disediakan melalui UPT LP-ABK Dinas Pendidikan, mencakup:
- Fisioterapi
- Bina wicara
- Kelas transisi dan vokasi
- Dukungan psikologis dan skrining pendengaran
Program seperti Parenting Week, Belajar dari Rumah (BDR), dan sistem asesmen daring turut memperkuat pendekatan berbasis kebutuhan anak.
Hingga saat ini, sebanyak 454 ABK dari jenjang PAUD hingga SMP telah mengikuti program intensif dan mendapatkan pendampingan lanjutan di sekolah masing-masing. Pemkab Gresik juga menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Melbourne, Australia, dalam pengembangan kapasitas pendidik berbasis riset.
"Semua ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa setiap anak di Gresik, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap pendidikan yang inklusif dan berkeadilan,” tutup Wabup Alif.(red)