Gresik – GNN gerbangnusantaranews.com
Meski hujan mengguyur malam itu, semangat penonton tak luntur. Mereka tetap bertahan di lapangan Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, demi menyaksikan keseruan Turnamen Bola Voli Kepala Desa Mojosarirejo Cup II Tahun 2025 yang digelar pada Senin, 12 Agustus 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh desa, di antaranya Kepala Desa Sumput (Sutaji), Randegansari (Suwari), Mojosarirejo (Sukendah), serta para Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari Desa Bambe (HR. Hendry), Sumput (Hariyono), Tenaru (Sapari), Tanjungan (H. Nur Arifin), Mojosarirejo (Ahmadi), dan Sadriansyah, anggota BPD yang juga menjabat sebagai Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Driyorejo.
Ketua Panitia, Ahmadi, menjelaskan bahwa turnamen ini telah digelar untuk kedua kalinya sejak tahun 2024, dengan total hadiah mencapai Rp50 juta. Ia berharap ajang ini menjadi wadah pembinaan bagi generasi muda agar tumbuh menjadi atlet voli yang tangguh, sekaligus sebagai sarana kegiatan positif untuk mencegah kenakalan remaja.
Turnamen yang dimulai sejak 13 Juli 2025 ini diikuti oleh 40 tim voli, terdiri dari 32 tim putra dan 8 tim putri, yang berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik. Babak final dijadwalkan berlangsung pada 17 Agustus 2025.
Kepala Desa Sumput, Sutaji, menyambut baik kegiatan ini. “Turnamen seperti ini adalah bentuk nyata dari memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, demi mewujudkan masyarakat yang sehat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua BPD Sumput, Hariyono, menambahkan bahwa ajang ini menjadi motivasi untuk mencari bibit-bibit atlet voli yang berpotensi. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena tim voli dari desanya berhasil lolos ke babak perempat final.
Di tengah kerumunan penonton, seorang perempuan lansia yang merupakan warga setempat menyampaikan harapannya agar hadiah tahun depan bisa lebih besar. Ia juga mengapresiasi keamanan selama turnamen berlangsung, yang dijaga oleh petugas kepolisian dan jajaran TNI AD.
Turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, semangat sportivitas, dan harapan akan masa depan olahraga desa yang lebih gemilang. (Red)