Di Sukodono, Sidoarjo, sebanyak 39 guru ngaji menerima langsung kado kemerdekaan yang dibagikan oleh YBM PLN UIP JBTB dan PIKK. Kehadiran para istri karyawan PLN menambah kehangatan suasana. “Kami merasa bangga bisa hadir bersama Ahlul Qur’an. Semoga para guru ngaji tetap istiqamah melahirkan generasi Qur’ani yang kelak menjadi generasi emas Indonesia,” ujar Wakil Ketua PIKK, Sinta Sindu Prastowo, dengan mata berbinar. (19/08/2025)
Ungkapan syukur pun mengalir dari para penerima. Ustaz Handoyo, Koordinator Guru Ngaji di Sukodono, menyampaikan rasa harunya. “Terima kasih atas perhatian YBM PLN. Dukungan ini menambah semangat kami untuk terus berjuang bersama Al-Qur’an,” tuturnya.
Tak hanya di Sidoarjo, program ini juga menyapa para dhuafa di kawasan Wonokitri dan Kremil, Surabaya. Sebanyak 61 penerima manfaat menerima bingkisan kemerdekaan dengan wajah ceria. Bagi mereka, hadiah sederhana ini menjadi penyemangat di tengah keterbatasan hidup. (21/08/2025)
Achmad Fathurrozi, perwakilan YBM PLN UIP JBTB, menegaskan bahwa semangat berbagi lahir dari rasa syukur atas kemerdekaan. “Semua berhak berbahagia di bulan kemerdekaan ini. Meski yang kami bawa tidak banyak, semoga menjadi penguat untuk terus bersyukur. Mari istiqamah dalam kebaikan, semoga kita merdeka lahir batin di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Lebih dari sekadar bingkisan, YBM PLN UIP JBTB juga menghadirkan pelatihan mendongeng bagi para guru ngaji. Tujuannya, menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan, sehingga santri tak hanya belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga terinspirasi melalui kisah-kisah penuh hikmah.
Salah satu penerima, Ibu Indasah, menyampaikan rasa bahagia dan syukurnya. Ia pun mendoakan para muzakki agar senantiasa sehat, panjang umur, dan dimudahkan segala urusannya.
Melalui program ini, YBM PLN UIP JBTB berharap dapat menebar senyum, mempererat ukhuwah, dan memaknai kemerdekaan sebagai kesempatan untuk berbagi manfaat. Karena bagi mereka, kemerdekaan sejati adalah saat kita mampu membahagiakan sesama.(k-ra)
