Surabaya GNN gerbangnusantaranews.com Suara mesin jahit kini menjadi irama harapan di sebuah rumah sederhana di kawasan Tuwowo, Kapas Madya Baru, Surabaya. Di sana, sembilan ibu rumah tangga tampak tekun mengikuti pelatihan menjahit. Jarum dan benang bukan sekadar alat, melainkan simbol perjuangan mereka dalam membangun kemandirian ekonomi keluarga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang digagas oleh Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP JBTB melalui Kelompok Usaha Cahaya (KUC) Sartika Dewi. Tak hanya keterampilan menjahit yang diberikan, para peserta juga dibekali pengetahuan berwirausaha dan strategi pemasaran digital agar mampu bersaing di era modern.
“Dari yang awalnya belum bisa sama sekali, kini mereka sudah mampu membuat pakaian jadi yang siap dijual,” ujar Novita, pelatih sekaligus pendamping kelompok, Selasa (7/10/2025).
Pelatihan ini rutin digelar setiap hari Selasa sejak akhir Agustus. Selain teknik menjahit, peserta juga belajar memotret produk, membuat konten promosi, hingga mengunggah hasil karya ke media sosial dan marketplace. “Tujuannya agar mereka percaya diri menjual produk ready-to-wear seperti kemeja wanita,” tambah Novita.
Salah satu peserta, Rohma, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Awalnya memang sulit, tapi sekarang sudah mulai bisa. Kalau ada pesanan, insyaallah saya teruskan. Semoga ke depan bisa punya mesin jahit sendiri di rumah,” tuturnya penuh semangat.
Manajer YBM PLN UIP JBTB, Achmad Fatkhurrozi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata pemanfaatan zakat karyawan PLN untuk mendukung ekonomi produktif. “Kami ingin mendorong para ibu agar lebih mandiri dan mampu membuka peluang usaha di lingkungan sekitar. Dari keterampilan inilah, roda ekonomi keluarga bisa ikut bergerak,” jelasnya.
Ia menambahkan, hasil karya para peserta telah dipamerkan dalam acara Milad ke-19 YBM PLN di Gerai Cahaya dan mendapat respons positif dari pengunjung. “Beberapa produk sudah terjual dan mulai mendapat pesanan. Kami berharap mereka terus semangat dan istiqomah dalam berkarya,” ujarnya.
Program ini menjadi bukti bahwa zakat produktif mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Bagi para ibu di Kapas Madya Baru, setiap jahitan bukan hanya menghasilkan pakaian, tetapi juga menjahit asa dan menenun harapan untuk masa depan yang lebih mandiri dan sejahtera.(k-ra)