Majelis Rebo Awal Nyai Ageng Pinatih Akhir Tahun 2025: Doa Leluhur, Keselamatan Bangsa, dan Harmoni Alam - Gerbang Nusantara News

04 Desember 2025

Majelis Rebo Awal Nyai Ageng Pinatih Akhir Tahun 2025: Doa Leluhur, Keselamatan Bangsa, dan Harmoni Alam


Gresik, GNN gerbangnusantaranew.com 

Pesarean Nyai Ageng Pinatih di Kebungson kembali menjadi ruang spiritual penuh kehangatan bagi masyarakat Gresik. Rabu, 3 Desember 2025, menjadi momen istimewa karena majelis rutin yang digelar setiap Rabu awal bulan ini bertepatan dengan penutup tahun sekaligus memasuki tahun kedua penyelenggaraannya.

Sekitar 500 jamaah memenuhi area pesarean. Hadir pula Camat Gresik Jalesvie Triyatmoko, Forkopimcam Gresik (Kapolsek, Danramil 0817/05, Kepala KUA), para kepala kelurahan dan desa se-Kecamatan Gresik, serta berbagai elemen masyarakat. Majelis ini tidak hanya menjadi ajang kirim doa bagi para leluhur, tetapi juga wujud kepedulian sosial dengan doa keselamatan khusus bagi masyarakat Aceh dan Sumatra yang tengah terdampak bencana alam. Harapan dipanjatkan agar mereka diberi perlindungan, kekuatan, dan kemudahan melewati masa sulit, terlebih di tengah intensitas musim penghujan.

Rangkaian kegiatan dimulai siang hari dengan Khotmil Qur’an bin Nadhor dan Amaliyah Nyai Ageng Pinatih yang dipimpin Ust. Fabino bersama Tim Mahabbatul Musthofa serta para guru di sekolah sekitar pesarean. Menjelang sore, suasana semakin khusyuk dengan pembacaan Sholawat Nabi, Tahlil oleh Gus H. Romi Mubarok, serta Ngaji Budaya oleh Budayawan Gresik Kris Adji A.W. yang mengisahkan perjalanan hidup Nyai Ageng Pinatih sebagai tokoh penyebar Islam sekaligus penjaga nilai kemanusiaan di pesisir Gresik.

Acara ditutup dengan Mauidloh Hasanah oleh KH. Ahmad Fathoni Abdus Syukur, yang mengajak jamaah memperbanyak amal kebajikan kepada sesama dan kepada alam sebagai bentuk kesadaran spiritual yang memberi manfaat luas.

Kepala Kelurahan Kebungson, M. Fither Kuntajaya, selaku penggagas kegiatan, menyampaikan harapannya:  

“Semoga majelis ini membawa keberkahan bagi warga Kebungson, memperkuat kebersamaan, serta menjadi wasilah doa keselamatan, termasuk bagi saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra yang tertimpa bencana.”

Sementara itu, Camat Gresik Jalesvie Triyatmoko menegaskan pentingnya menjaga tradisi spiritual dan budaya di tengah masyarakat:  

“Kegiatan doa bersama dan kajian budaya seperti ini penting untuk menjaga kekuatan spiritual sekaligus melestarikan kearifan lokal. Selain mempererat persaudaraan warga, majelis ini juga menjadi momentum untuk mendoakan keselamatan bangsa. Semoga tradisi baik ini terus terjaga dan memberi dampak positif bagi masyarakat Gresik.”

Majelis Rebo Awal kembali membuktikan bahwa spiritualitas, budaya, dan kepedulian sosial dapat berjalan berdampingan, menghadirkan keteduhan sekaligus harapan bagi seluruh masyarakat.(WLO)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda