Keterkaitan Dokter sebagai Tenaga Medis dalam Kesejahteran Kesehatan Nonfisik: Mental Health Kalangan Remaja di Kabupaten Gresik
Oleh: Muhammad Farrel Atha Aqilah
NIM: 111251212
Fakultas: Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya
Apa itu Mental Health?
Menurut World Health Organization (2022), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan yang memungkinkan seseorang mampu mengatasi tekanan hidup, menyadari potensi dirinya, belajar dan bekerja secara produktif, serta berkontribusi bagi komunitas. Kesehatan mental memiliki nilai intrinsik maupun instrumental, dan merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Kesehatan mental bersifat kompleks karena setiap individu memiliki batas dan pengalaman yang berbeda. Artinya, kondisi mental seseorang tidak dapat disamakan dengan orang lain, sehingga pemahaman terhadap kesehatan mental harus mempertimbangkan keragaman pengalaman individu.
Mengapa Penting Memerhatikan Kesehatan Mental?
Kesehatan mental sering kali dianggap sepele oleh remaja, padahal justru kelompok usia ini paling rentan mengalami gangguan. Menurut WHO (2024), satu dari tujuh anak berusia 10–19 tahun mengalami gangguan kesehatan mental, dengan depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku sebagai penyebab utama.
Di Kabupaten Gresik, kasus gangguan mental cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik (Gresiksatu, 2024), dari 40.607 orang yang diskrining, sebanyak 1.952 terindikasi mengalami gangguan mental emosional. Temuan ini paling banyak terjadi pada remaja usia 15–18 tahun, yang merupakan masa transisi penting menuju kedewasaan.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja antara lain:
- Tekanan dari media sosial
- Lingkungan keluarga dan pertemanan
- Bullying dan kekerasan
- Perubahan fisik serta gaya hidup
- Tekanan akademik
Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Mental pada Remaja
Deteksi dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sulit mengendalikan emosi: mudah marah, sedih berlebihan tanpa alasan jelas.
- Perubahan perilaku: mudah tersinggung, memberontak, atau berperilaku tidak sesuai usia.
- Menghindar dari lingkungan sosial: menarik diri, cemas berlebihan, takut penolakan.
- Kehilangan rasa percaya diri: merasa tidak berharga, menyalahkan diri, melampiaskan dengan perilaku berisiko (merokok, alkohol, narkoba).
- Menurunnya prestasi akademik: kehilangan minat belajar, penurunan nilai.
- Gangguan pola tidur dan makan: insomnia, tidur berlebihan, atau pola makan tidak teratur.
- Keluhan fisik: sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, kelelahan tanpa sebab medis jelas.
Upaya Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental WHO (2022) menekankan bahwa pencegahan dapat dilakukan melalui promosi kesejahteraan, penanganan faktor risiko, serta penguatan kemampuan diri.
Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan remaja antara lain:
- Menjaga kesehatan fisik dengan olahraga dan pola makan seimbang
- Istirahat cukup dan teratur
- Membiasakan berpikir positif
- Melatih kemampuan menghadapi masalah
- Menghindari kebiasaan buruk yang memicu stres
- Membangun dukungan sosial yang sehat
Di Kabupaten Gresik, upaya pencegahan juga dilakukan melalui Health Festival 2025 yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Bhirawa, 2025). Festival ini menjadi wadah promosi kesehatan bagi anak muda, termasuk layanan konseling psikologis untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Peran Dokter sebagai Tenaga Medis
Di Kabupaten Gresik dokter sebagai tenaga medis dapat berperan aktif, seperti dalam acara Health Festival 2025 terdapat sesi edukasi kepada yang hadir di acara tersebut dan salah satu yang menjadi narasumber adalah seorang dokter yang menjadi kepala bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Gresik (Bhirawa, 2025).
Dokter dapat terlibat di layanan kesehatan seperti, puskesmas untuk menyediakan layanan khusus di bidang kejiwaan ataupun psikologis. Dengan adanya tenaga medis yang disediakan di puskesmas bisa menjadikan kasus kesehatan mental cepat untuk ditindak lanjuti tanpa harus menunggu hasil konsul ke Rumah Sakit Umum Daerah terlebih dahulu agar lebih mengefisienkan waktu.
Kesimpulan
Kasus gangguan kesehatan mental di Kabupaten Gresik cukup tinggi, terutama pada remaja. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental harus ditanamkan sejak dini. Remaja perlu mengenali tanda-tanda gangguan mental agar dapat segera mencari pertolongan sebelum kondisi memburuk.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dengan pola hidup sehat, dukungan sosial yang positif, serta lingkungan yang kondusif, remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dokter sebagai tenaga medis juga memiliki peran penting dalam pencegahan kasus kesehatan mental. Mulai dari memberikan edukasi-edukasi dengan berbagai cara kepada masyarakat, hingga terlibat di layanan kesehatan seperti puskesmas.
Referensi
AyoSehat Kementerian Kesehatan (2024). Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja dan Cara Menghadapinya.
AyoSehat Kementerian Kesehatan (2024). Gangguan Kesehatan Mental, Semakin Ngetren dan Perlu Diwaspadai.
Bio Farma (2025). Menjaga Kesehatan Mental Remaja: Tantangan, Faktor Penyebab, dan Solusi.
Bhirawa (2025). Pemkab Gresik Soroti Kesehatan Mental dan Kesiapan Generasi Muda Hadapi Dunia Kerja.
Gresik Satu (2024). Sebanyak 1.952 Warga Gresik Terindikasi Alami Gangguan Mental, Usia Remaja Paling Rentan.
World Health Organization (2025). Mental health: strengthening our response.
World Health Organization (2025). Mental health of adolescents