Gerbang Nusantara News

Sosial Politik

PENDIDIKAN

WISATA

Foto

Video

25 Oktober 2025

PLN UIP JBTB Semarakkan Hari Listrik Nasional ke-80 dengan Aksi Hijau dan Kepedulian Sosial


Surabaya, GNN gerbangnusantaranews.com 
Puncak peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 di lingkungan PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) berlangsung meriah dan penuh makna pada Jumat (24/10/2025). Mengusung tema “PLN Transformation Towards Green”, rangkaian kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen PLN dalam mendorong transisi menuju energi hijau sekaligus memperkuat kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.

Beragam kegiatan digelar untuk menyemarakkan momentum HLN, mulai dari PLN Peduli Sesama berupa pemeriksaan kesehatan dan pembagian sembako bagi tukang becak, penyaluran Beasiswa Generasi Cahaya Pintar (GENCAR) untuk mahasiswa Surabaya, hingga aksi sosial Barber Cahaya Berdaya, Green Action Day, dan Fun Walk yang diikuti ratusan pegawai PLN UIP JBTB.

Sejak pagi, suasana hangat menyelimuti kantor PLN UIP JBTB di Ketintang, Surabaya. Sekitar 50 tukang becak antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim medis Paramita. Mereka juga menerima bingkisan dan santunan yang diserahkan secara simbolis oleh jajaran manajemen PLN UIP JBTB bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP JBTB. Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap para pekerja informal yang turut menggerakkan roda kehidupan kota.

Aksi sosial Barber Cahaya Berdaya turut menyemarakkan perayaan. Sebanyak 35 penerima manfaat—mulai dari tukang becak, warga sekitar, hingga pegawai PLN—mendapat layanan potong rambut gratis dalam suasana penuh keakraban, memperlihatkan semangat kebersamaan antara PLN dan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, YBM PLN UIP JBTB menyalurkan Beasiswa GENCAR kepada 10 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya, seperti UINSA, UNESA, UNAIR, dan UMS. Beasiswa ini menjadi wujud kepedulian PLN terhadap dunia pendidikan dan generasi muda sebagai pilar masa depan bangsa.

Kemeriahan semakin terasa saat ratusan pegawai PLN UIP JBTB mengikuti Fun Walk di sekitar area kantor. Kegiatan ini menjadi simbol semangat sehat, kolaboratif, dan berenergi positif.

 “Sepanjang rute jalan sehat, peserta menebar semangat kebersamaan kepada masyarakat. Ini menjadi bentuk nyata komitmen PLN untuk terus bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Otong Sugiono, Plh General Manager PLN UIP JBTB.

Sebagai penutup, perayaan HLN diramaikan dengan bazaar UMKM binaan YBM PLN yang menampilkan berbagai produk lokal. Penampilan band internal PLN UIP JBTB turut menyemarakkan suasana, menghadirkan nuansa kekeluargaan dan optimisme di antara para pegawai.

Melalui rangkaian kegiatan ini, PLN UIP JBTB menegaskan bahwa semangat kelistrikan bukan hanya tentang energi yang menerangi negeri, tetapi juga tentang menyalakan cahaya kebaikan, harapan, dan keberlanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.(k-ra)


Dukung Transformasi Layanan JKN, Dewas BPJS Kesehatan Siruaya Utamawan Tinjau Kesiapan Dua RS Rujukan di Bandar Lampung


BANDAR LAMPUNG, GNN gerbangnusantaranews.com

Dalam rangka memastikan kesiapan fasilitas kesehatan menghadapi transformasi layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan bersama Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) melakukan kunjungan lapangan ke dua rumah sakit rujukan utama di Bandar Lampung, yakni RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (RSUD AM) dan RS Urip Sumoharjo (RSUS), Kamis (23/10/2025).

Kunjungan ini dipimpin oleh Anggota Dewas BPJS Kesehatan, Siruaya Utamawan, Ketua DJSN Prof. Nunung Nuryartono, serta Anggota DJSN Nikodemus Purba. Turut mendampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung, Yessy Rahimi, dan Deputi Direksi Wilayah III BPJS Kesehatan, Yudi Bastia.

Prof. Nunung Nuryartono menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung implementasi sejumlah isu strategis dalam transformasi layanan JKN, seperti penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), sistem rujukan berbasis kompetensi, transisi tarif dari INA-CBG's ke iDRG (Indonesian Diagnosis Related Groups), serta digitalisasi melalui Rekam Medis Elektronik (RME).

RSUD Abdul Moeloek: Capai 77% KRIS dan Siapkan Layanan Unggulan

Di RSUD AM, rombongan disambut oleh Direktur Utama dr. Imam Ghozali dan jajaran direksi. Dalam pemaparannya, dr. Imam menyebutkan bahwa 77% tempat tidur di RSUD AM telah memenuhi standar KRIS, melampaui ambang batas minimal 60% yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

RSUD AM juga menargetkan peningkatan status kompetensi layanan jantung dan stroke dari Madya menjadi Utama pada tahun 2026, seiring dengan pengadaan alat dan penyelesaian pendidikan spesialis stroke.

Namun, kunjungan juga mencatat tantangan di lapangan, seperti kesulitan tim IGD dalam menolak pasien non-gawat darurat yang datang dari luar kota. Siruaya Utamawan menyarankan pemanfaatan dana CSR untuk menangani kasus pasca-triase.

Masalah lain yang diangkat adalah waktu tunggu obat. RSUD AM tengah mengkaji layanan antar obat gratis bagi pasien berdomisili di Bandar Lampung sebagai solusi.

Prof. Nunung mengapresiasi filosofi pelayanan “puakhi” yang diterapkan RSUD AM, dan berharap rumah sakit ini dapat menjadi model bagi RS lain dalam implementasi KRIS.

RS Urip Sumoharjo: 100% KRIS dan Dorong Kerja Sama Layanan Khusus

Selanjutnya, rombongan mengunjungi RS Urip Sumoharjo yang menunjukkan kesiapan penuh dalam penerapan KRIS. Direktur Utama dr. Rio Rimbo menyampaikan bahwa seluruh ruang rawat inap telah memenuhi standar KRIS, bahkan melebihi ketentuan Kemenkes.

Dengan Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 90% dan 80% pasien merupakan peserta JKN, RSUS juga menghadirkan inovasi layanan seperti transportasi online gratis bagi pasien yang pulang.

Komisaris Utama RSUS, dr. Taufiqurrahman Rahim, menyampaikan aspirasi agar layanan radioterapi dan kesehatan nuklir di RSUS dapat segera bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, mengingat tingginya kebutuhan dan belum tersedianya layanan serupa di wilayah Sumbagsel.

iDRG dan Kompetensi: Tantangan dan Harapan

Isu transisi tarif ke iDRG menjadi sorotan dalam kedua kunjungan. dr. Imam Ghozali berharap sistem ini dapat mengakomodasi perkembangan keilmuan yang belum tercakup dalam INA-CBG's.

Siruaya Utamawan menegaskan bahwa BPJS Kesehatan akan membayar sesuai regulasi yang berlaku, dan mendorong RS untuk aktif mengusulkan regulasi baru ke Kemenkes agar tidak terjadi kesalahan administratif.

Nikodemus Purba menambahkan bahwa iDRG merupakan sistem yang dikembangkan secara mandiri oleh Indonesia, menggantikan INA-CBG's yang berlisensi asing. Uji coba nasional telah dimulai sejak 1 Oktober 2025 dan akan berlangsung selama enam bulan dengan pendekatan penuh kehati-hatian.(red)

Golkar Gresik Resmikan Rumah Aspirasi Rakyat, Wongso Negoro Tegaskan Komitmen Siap Dengarkan Suara Masyarakat


Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com 

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Gresik resmi meluncurkan Rumah Aspirasi Rakyat, sebagai tindak lanjut dari instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Golkar Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk menampung aspirasi, keluhan, dan masukan dari masyarakat secara langsung.

Acara peresmian dihadiri oleh Ketua DPD Golkar Gresik Wongso Negoro, Penasehat DPD Ahmad Nurhamin, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gresik Atek Riduan, Sekretaris DPD sekaligus anggota dewan Fiqhan, Bendahara Aden, serta jajaran pengurus DPD dan perwakilan dari seluruh PAC Golkar se-Kabupaten Gresik.

Dalam sambutannya, Wongso Negoro menegaskan bahwa kehadiran Rumah Aspirasi Rakyat merupakan wujud nyata kedekatan Partai Golkar dengan masyarakat. "Ini adalah amanat langsung dari DPP dan DPW yang harus kami jalankan. Program ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia oleh Partai Golkar," ujarnya.

Ia menambahkan, rumah aspirasi ini akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai persoalan, mulai dari isu sosial, pembangunan, hingga kebutuhan lokal lainnya. "Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat Gresik, agar Golkar bisa hadir memberikan solusi nyata," tandas Wongso.

Rumah Aspirasi Rakyat Golkar Gresik akan dibuka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.(WLO)


Dukung Akses Rumah Bersubsidi, Pemkab Gresik Gratiskan BPHTB bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah


Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Pemerintah Kabupaten Gresik secara resmi mengumumkan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pengumuman itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang digelar di Ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik, pada Jumat (24/10).

Acara sosialisasi dihadiri oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Asluchul Alif, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KemenPKP) Didyk Choiroel.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari ASN, pelaku UMKM, buruh, guru, nelayan, pengemudi ojek online, hingga asosiasi pengembang perumahan. Kehadiran lintas profesi ini menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat terhadap program pembiayaan yang inklusif dan berkeadilan.

Dalam sambutannya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa Pemkab Gresik berkomitmen menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil, khususnya dalam kepemilikan rumah.

“Banyak masyarakat kita yang ingin punya rumah, tapi terkendala biaya di awal, terutama BPHTB. Karena itu, Pemkab Gresik mengambil langkah tegas untuk menggratiskan BPHTB sebesar 5 persen bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Harapannya, ini bisa meringankan beban mereka dan semakin banyak warga Gresik yang bisa punya rumah sendiri,” ujar Bupati Yani.

Ia menambahkan, kebijakan ini juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah pusat.

“Program FLPP dari pemerintah pusat ini sangat baik, dan kami ingin memastikan masyarakat Gresik bisa ikut merasakan manfaatnya. Jadi, kami dukung penuh dengan kebijakan pembebasan BPHTB supaya akses rumah bersubsidi makin terbuka luas,” tambahnya.

Program FLPP sendiri merupakan pembiayaan perumahan dari pemerintah pusat dengan bunga tetap 5 persen selama 20 tahun. Program ini ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau.

Kebijakan pembebasan BPHTB ini tertuang dalam Peraturan Bupati Gresik Nomor 2 Tahun 2025, yang secara resmi menghapus beban BPHTB sebesar 5 persen yang sebelumnya menjadi tanggungan masyarakat. 

Dengan kebijakan ini, warga MBR dapat memiliki rumah bersubsidi tanpa terbebani biaya tambahan.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menyoroti pentingnya tanggung jawab moral pengembang dalam menjaga kualitas perumahan bersubsidi.

“Kami berharap para pengembang perumahan dapat jujur dalam membangun rumah yang layak huni, bukan sekadar mengejar keuntungan. Kualitas hunian adalah hak dasar masyarakat yang harus dijaga,” ujarnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal KemenPKP Didyk Choiroel memberikan apresiasi atas langkah progresif Pemkab Gresik yang dinilai selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.

“Program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo terus didorong. Tahun ini pemerintah menargetkan 350.000 unit, meningkat dari 220.000 unit tahun sebelumnya. Jawa Timur, termasuk Gresik, menjadi salah satu wilayah dengan serapan FLPP yang masih rendah dan kami berharap ke depan angka tersebut dapat terus ditingkatkan,” jelasnya.

Didyk juga mengimbau masyarakat untuk memastikan legalitas dan ketersediaan rumah subsidi melalui laman resmi sikumbang.kemenperin.go.id.

Melalui kebijakan pembebasan BPHTB ini, Pemkab Gresik menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program perumahan nasional. Langkah ini tidak lain untuk membantu masyarakat memperoleh hunian yang layak dan terjangkau. (Alf)

24 Oktober 2025

Menata Masa Depan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Gelar Sosialisasi dan Penguatan Wisata Desa


Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com 

Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola destinasi pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Penguatan Wisata yang dilaksanakan di Desa Wisata Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, 23 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah provinsi untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat desa wisata dalam membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, kreatif, dan berorientasi pada pemberdayaan lokal.

Melalui surat resmi bernomor 500.13.2/52403/118.5/2025, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, S.T., M.M.A., mengajukan permohonan kepada Kepala Desa Dapet, Sdr. Siswadi, SP, untuk menjadi narasumber sekaligus memfasilitasi tempat kegiatan. Desa Dapet juga diminta mengirimkan 50 peserta yang akan berpartisipasi aktif, sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan wisata berbasis komunitas.

VIDEO KEGIATAN 

Berbagai ide, gagasan serta arahan dari Para Narasumber antara lain 

H. M Abdul Qodir, anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Gresik-Lamongan selaku narasumber, menekankan bahwa kreativitas dan inovasi adalah fondasi utama dalam pengembangan pariwisata, terlebih di tengah menurunnya angka kunjungan wisatawan akhir-akhir ini. Ia mendorong perencanaan yang terstruktur, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang mencakup pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM. Ia juga menyoroti pentingnya penempatan kegiatan strategis di lokasi-lokasi yang sedang dalam proses pengembangan wisata agar potensi lokal dapat segera dimaksimalkan.

Selain itu, Qodir menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi wilayah Gresik dan Lamongan, termasuk penanganan banjir yang masih menjadi persoalan tahunan. Ia mengingatkan bahwa kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa harus diperkuat agar solusi yang diambil bersifat menyeluruh. Menurutnya, peredaran uang yang kini lebih banyak berputar di tingkat desa sejak era reformasi merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

dr. Nova Aulia, pemerhati pariwisata dan pengembangan UMKM, menyoroti pentingnya kolaborasi antara destinasi wisata dan pelaku usaha lokal. Ia menekankan bahwa kebersihan lingkungan, kualitas produk, dan strategi promosi digital yang mengikuti tren masa kini adalah faktor penentu keberhasilan destinasi wisata. Menurutnya, wisata yang terintegrasi dengan UMKM akan menciptakan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

Lutfi Hambali, pegiat budaya dan pariwisata, mengingatkan bahwa wisata bukan hanya soal kunjungan dan hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya. Ia mendorong agar setiap destinasi wisata mampu mengangkat tradisi dan nilai-nilai lokal sebagai bagian dari daya tarik utama. Dengan begitu, wisata menjadi ruang belajar sekaligus pelestarian warisan budaya.

Dra. Anis Nurul Aini, M.M., Kabid Pariwisata Disparparekraf Kabupaten Gresik, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pemetaan potensi wisata secara menyeluruh untuk membentuk zona kawasan wisata yang terintegrasi. Ia menyebut bahwa pendekatan ini akan memudahkan dalam menentukan arah dan fokus program agar lebih maksimal. Selain itu, ia membuka ruang seluas-luasnya untuk peningkatan kapasitas SDM dan promosi destinasi secara sistematis.

Imam Wahyu, Ketua Pokdarwis Kabupaten Gresik, menekankan perlunya penataan kelembagaan Pokdarwis di tingkat desa. Menurutnya, struktur yang rapi akan memudahkan proses pembinaan, identifikasi potensi, dan pengambilan langkah strategis dalam pengembangan wisata desa. Ia juga mendorong agar Pokdarwis menjadi mitra aktif pemerintah dalam menyusun program-program wisata berbasis lokal.

Suasana semakin hidup saat sesi diskusi interaktif berlangsung, Sulaiman Wello pemerhati sosial dan pemberdayaan menyampaikan harapan agar even even kabupaten atau provinsi bisa ditempatkan di lokasi yang menjadi embrio keramaian atau wisata yang ada didaerah, jadi jangan di supermarket atau sejenisnya,

Lebih lanjut Ia menyampaikan harapan agar ada bimningan dan pendampingan yang serius terutama dalam peningkatan kapasitas sdm pengelola, serta perlu ada terobosan untuk memfasilitasi desa untuk mendapatkan mitra atau pihak ketiga untuk bisa melakukan lompatan lompatan dan percepatan pembangunan desa khususnya terkait wisata dan umkm.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan pariwisata tidak hanya bertumpu pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat, sinergi antar-pemangku kepentingan, dan pemanfaatan potensi lokal secara optimal. Desa Dapet pun menjadi contoh bagaimana kolaborasi  dapat menjadi kunci dalam menata masa depan pariwisata Jawa Timur..(WLO)


Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Siruaya Utamawan Pimpin Serap Aspirasi JKN di Lampung, 4 Isu Strategis Program JKN Jadi Sorotan


BANDAR LAMPUNG, GNN gerbangnusantaranews.com 

Empat isu strategis dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi topik pembahasan hangat dalam forum "Serap Aspirasi Stakeholders atas Dinamika Kebijakan Program JKN" yang digelar di Bandar Lampung, Kamis (22/10/2025). Isu tersebut meliputi kesiapan implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), sistem rujukan berbasis kompetensi, implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) untuk klaim, dan rencana perubahan tarif INA-CBGs menjadi iDRG.

Acara yang diinisiasi oleh Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan ini dihadiri langsung oleh Anggota Dewas Siruaya Utamawan, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Nikodemus Purba, Deputi Direksi Wilayah III BPJS Kesehatan Yudi Bastia, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung Yessy Rahimi, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Edwin Rusli.

Hadir sebagai peserta, para pimpinan dan perwakilan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan, serta perwakilan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi seperti PERSI, ARSSI, IDI, dan PDGI Provinsi Lampung.


Menampung "Keluh Kesah" untuk Kebijakan

Anggota Dewas BPJS Kesehatan, Siruaya Utamawan, membuka dialog dengan menyatakan forum ini dilaksanakan serentak di beberapa wilayah untuk mendapatkan asupan dan masukan baru atas empat isu strategis tersebut.

"Kami harap gunakan kesempatan ini, sampaikan saja keluh kesah, tanpa perlu ragu. Di sini ada Pak Niko (DJSN) yang akan memberi rekomendasi kepada Presiden terkait penyusunan kebijakan," ujar Siruaya.

Siruaya mengakui adanya beberapa resistensi terkait KRIS, seperti potensi penurunan jumlah tempat tidur (TT) dan penolakan peserta atas konsep kelas tunggal. Ia juga menyoroti RME sebagai keniscayaan digitalisasi, di mana Lampung sudah 100% bridging RS, meski di daerah lain masih menjadi masalah.

Nikodemus Purba dari DJSN menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengusulkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) tentang Jaminan Kesehatan baru, sehingga aspirasi dari regional sangat diperlukan.

Tantangan Implementasi KRIS: Kesiapan RS, Kenyamanan Peserta, dan Mutu Layanan

Implementasi KRIS menjadi sorotan utama. Ketua PERSI Lampung, dr. Arief Yulizar menyatakan RS pada prinsipnya siap menjalankan standar tersebut. Namun, kendala utamanya diprediksi datang dari peserta. Peserta yang selama ini berada di Kelas 1, yang terbiasa dengan kamar berisi dua tempat tidur (TT), kini harus menerima standar baru KRIS, yaitu satu ruangan diisi maksimal empat tempat tidur. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan penolakan karena dianggap sebagai penurunan kenyamanan.

Kesiapan RS pun dipertanyakan. Direktur RS Airan Raya dr. Zuchrady mengusulkan agar KRIS ditinjau kembali, dengan opsi tetap ada perbedaan kelas namun 12 indikator standar wajib terpenuhi. "Biaya renovasi pemenuhan 12 indikator itu cukup tinggi. Sementara 80-95% pasien di RS swasta adalah JKN," ujarnya.

Kekhawatiran juga datang dari perwakilan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Hefrianto, yang takut mutu layanan akan turun. "Jangan sampai regulasi membebani kami (pekerja) sementara upah masih rendah. Takut mutu layanannya jadi turun," katanya.


Tantangan Implementasi Rujukan Berbasis Kompetensi

Isu rujukan berbasis kompetensi dikhawatirkan akan mencederai sistem managed care BPJS Kesehatan. dr. Arief Yulizar menyoroti, jika rujukan berjenjang dihapus, pasien akan menumpuk di RS dengan kompetensi 'Paripurna', sementara RS 'Dasar' akan kosong pasien.

"Kriteria untuk naik ke Madya sangat sulit, termasuk CT Scan harus 64 slice. RSUD bisa mengajukan ke negara, swasta sangat sulit. Harapannya kriteria jangan terlalu berat," ungkapnya.

Hal ini diperkuat oleh Dinkes Provinsi Lampung yang menyebut SDM dokter spesialis belum merata, masih terpusat di Bandar Lampung dan sangat kurang di kabupaten seperti Krui.

Ketua IDI Lampung, dr. Aditya menyarankan solusi yang lebih implementatif. "Masalahnya di distribusi. Mungkin bisa dibuat mapping antar RS di sini (Bandar Lampung), sehingga bisa saling melengkapi kompetensi dan rujukan lebih smooth," usulnya.


Tarif iDRG Belum Jelas, RS "Maju Mundur" Berinvestasi

Rencana perubahan tarif ke iDRG juga menimbulkan keresahan besar karena ketidakpastian. "Ada simulasi tapi sampai sekarang angkanya belum kelihatan. Bagaimana RS mau mengejar fasilitas (kompetensi Madya), jika belum tahu potensi pendapatannya? RS jadi maju mundur," keluh Ketua PERSI Lampung, dr. Arief Yulizar.

Ketua ARSSI Lampung, dr. Daniel Novian menambahkan, regulator harusnya menyiapkan regulasi yang jelas terlebih dahulu sebelum implementasi. "Kami harus mengajukan ke owner, nanti pasti ditanyai (potensi pendapatannya)," ujar dr. Daniel.

Direktur RS Airan Raya, dr. Zuchrady, berharap minimal tarif tidak turun. "Usul tarif tolong dilihat, mohon minimal jangan turun," pintanya.


RME, Data Pasien, dan Diskriminasi Biaya TTE

Terkait RME, meski secara teknis RS di Lampung siap, muncul kekhawatiran lain. dr. Arief Yulizar juga mempertanyakan aspek hukum kerahasiaan data pribadi pasien.

Sementara itu, dr. Daniel Novian juga mempertanyakan kebijakan biaya TTE yang dibebankan kepada RS swasta. "Kalau pemerintah (Tanda Tangan Elektronik) digratiskan, swasta harus bayar. Ini jadi cost tambahan bagi kami," keluh dr. Daniel.

PDGI Lampung juga menyuarakan kurangnya dokter gigi spesialis di kabupaten dan tarif klaim saat ini yang dirasa sudah tidak sesuai dengan kenaikan biaya bahan.


Kesimpulan Dewas dan DJSN

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Nikodemus Purba dari DJSN menyatakan KRIS adalah amanat UU dan DJSN akan segera membahas kembali besaran iuran. Ia juga meminta uji coba rujukan kompetensi minimal 6 bulan.

Siruaya Utamawan menutup diskusi dengan merangkum aspirasi yang diterima. "Kesimpulannya, program yang baik kita dukung," ujarnya.

Ia menyimpulkan, KRIS disetujui peserta Serap Aspirasi dengan catatan tidak mengabaikan mutu layanan dan tidak harus menjadi kelas tunggal. Terkait rujukan berbasis kompetensi dan iDRG, pendapatan RS minimal tidak boleh lebih rendah dari sekarang.

"Tarif iDRG harapannya dihitung secara komprehensif. Untuk RME, kita setuju, tetapi perlu diperhatikan kerahasiaan data pasien," pungkas Siruaya.(red)

23 Oktober 2025

Sedekah Bumi Dusun Ploso Desa Kalipadang: Khidmat Doa Bersama, Santunan Yatim, Meriah dengan Ludruk Budhi Wijaya



Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Lapangan Bola Voli Dusun Ploso, Desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik menjadi saksi kemeriahan dan kekhidmatan acara Sedekah Bumi yang digelar oleh masyarakat setempat, Kamis, 23 Oktober 2025.

Kepala Dusun Ploso, Nurhadi, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia dan warga atas kekompakan yang terjalin. Ia berharap semangat kebersamaan ini dapat terus dipertahankan, dan melalui Sedekah Bumi, seluruh warga senantiasa diberi keselamatan serta rezeki yang melimpah.

Senada dengan itu, Kepala Desa Kalipadang, Candra Prasetya Suwandi, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa ini merupakan kali pertama acara digelar dengan begitu padat, termasuk menghadirkan hiburan ludruk dari grup Budhi Wijaya. 

Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat guyub rukun dan perlunya evaluasi agar pelaksanaan ke depan semakin baik. “Kekurangan itu hal yang lumrah, jadikan sebagai motivasi untuk terus melakukan perbaikan,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Candra Prasetya Suwandi juga menyampaikan harapan agar seluruh masyarakat Desa Kalipadang senantiasa diberi kesehatan, keselamatan, rezeki yang berlimpah, serta dijauhkan dari segala bentuk musibah.

Sementara itu, Edi Suyanto atau yang akrab disapa Cak Bkake, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa, Kepala Dusun, perangkat desa, dan seluruh lembaga atas dukungan yang diberikan, terutama atas izin pelaksanaan acara ini meski dalam waktu dekat juga akan digelar Sedekah Desa yang melibatkan seluruh dusun.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan masyarakat atas suksesnya acara. Dalam paparannya, 

Ia menjelaskan rangkaian kegiatan yang dimulai dengan Kitab Gunungan, dilanjutkan doa bersama, dan pada malam harinya dilakukan santunan untuk anak yatim dan lansia. Santunan tersebut berasal dari LSM GMBI Distrik Gresik yang diserahkan langsung oleh ketuanya, Muhammad Hudin, serta dari Bakso Canda yang disampaikan oleh pemiliknya, Bejo, acara kemudian ditutup dengan hiburan ludruk dari Budhi Wijaya. 

Di akhir, Cak Bkake mengajak seluruh pihak untuk tetap kompak hingga acara selesai sampai panitia resmi dibubarkan.(WLO)

PSI Bogor Tegaskan Komitmen Kolaboratif: “Kami Hadir untuk Bersama, Bukan Bersaing”


Bogor, GNN gerbangnusantaranews.com
Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Pendopo Bupati Bogor, Ruang Rapat Soekarno-Hatta, pada Selasa malam. Dalam pertemuan yang dikemas santai dengan jamuan makan malam, jajaran pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bogor memperkenalkan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto, 21 Oktober 2025.

Wakil Ketua Umum PSI, Bro Ron, membuka pertemuan dengan menyampaikan semangat baru yang dibawa PSI ke Kabupaten Bogor. “Kami datang membawa semangat gotong royong politik yang positif untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor menjadi lebih maju,” ujarnya.

Ketua DPD PSI Kabupaten Bogor, Rena DA Frina, turut memperkenalkan satu per satu pengurus DPD dan para Ketua DPC dari seluruh kecamatan. Ia menegaskan bahwa kehadiran PSI bukan untuk berkompetisi, melainkan untuk berkolaborasi. “Kami hadir untuk bersilaturahmi, mendengar, dan bekerja sama demi kemajuan daerah. Politik bagi kami adalah ruang untuk melayani, bukan sekadar perebutan kekuasaan,” tegas Rena.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyambut baik semangat kolaboratif PSI dan menyampaikan apresiasi atas partisipasi politik yang sehat dalam Pilkada 2024 lalu. Ia juga memaparkan sejumlah capaian selama delapan bulan kepemimpinannya, termasuk pembangunan Teras UMKM di GOR Pakansari yang akan menjadi fasilitas gratis bagi pelaku usaha kecil, serta pengembangan Masjid Pakansari sebagai pusat kegiatan ibadah dan pemberangkatan jamaah haji.

Dalam sesi dialog terbuka, para Ketua DPC menyampaikan aspirasi dari wilayah masing-masing:

- DPC Sukamakmur mengeluhkan gangguan dari oknum berkedok preman terhadap petani penggarap lahan produktif milik pemerintah.

- DPC Gunung Putri mengusulkan pelestarian tradisi dan budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan karakter daerah.

- DPC Parung Panjang memberikan apresiasi atas perubahan positif yang mulai dirasakan masyarakat.

- Ketua Bapilu PSI, Jasiman Sitorus, menyoroti tunggakan BPJS Kesehatan yang masih membebani warga kurang mampu.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Rudy menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mengatasi masalah BPJS pada tahun 2026, agar tidak lagi menjadi beban masyarakat.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bakesbangpol dan Kadis DPKPP Kabupaten Bogor yang turut mendampingi Bupati. Kehadiran PSI di Pendopo Bupati Bogor menjadi simbol awal sinergi antara pemerintah daerah dan partai politik muda yang berkomitmen memperjuangkan kepentingan rakyat secara nyata dan inklusif.(roni)

Islamic Center Jadi Pusat Kegiatan dan Perekonomian Masyarakat dalam Peringatan HSN


GRESIK, GNN gerbangnusantaranews.com 

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), masyarakat umum bersama lembaga pendidikan menggelar kegiatan bertajuk "Islamic Center sebagai Pusat Kegiatan dan Perekonomian Masyarakat" yang berlangsung di Masjid KH Robbach Ma’sum, Balongpanggang, Kabupaten Gresik.

Kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 20 hingga 29 Oktober ini, menjadi magnet bagi ratusan peserta dari berbagai wilayah seperti Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean, hingga Dawarblandong. Para pelajar dari berbagai sekolah turut serta memeriahkan acara yang sarat nilai keagamaan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Salah satu sorotan utama dalam kegiatan ini adalah partisipasi aktif para pelaku UMKM yang membuka stan dan memamerkan produk unggulan mereka. Mulai dari kuliner khas daerah, kerajinan tangan, hingga produk fashion Islami, semuanya menjadi bagian dari geliat ekonomi masyarakat yang tumbuh di lingkungan Islamic Center.

H. Mulyanto selaku Ketua Takmir Masjid KH Robbach Ma’sum menyampaikan bahwa Islamic Center bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga wadah pengembangan potensi masyarakat. “Islamic Center harus menjadi pusat kegiatan masyarakat dan pengembangan perekonomian warga. Seperti hari ini, ratusan orang memadati area masjid untuk mengikuti rangkaian kegiatan HSN dari berbagai sekolahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, H. Mulyanto menegaskan bahwa pengurus masjid berkomitmen penuh dalam menjalankan setiap program yang telah dirancang. “Kami serius dalam mengelola dan merealisasikan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak—baik lembaga pendidikan, pelaku usaha, maupun komunitas lokal—guna mewujudkan kemakmuran masjid,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa masjid harus menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi semua kalangan. “Kami ingin menjadikan masjid ini sebagai ruang yang ramah anak, ramah keluarga, dan inklusif bagi siapa saja. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat pembelajaran, kreativitas, dan pemberdayaan,” pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.(sa)

22 Oktober 2025

Ribuan Santri Ponpes Alkarimi Peringati HSN 2025 dan Launching SPMB Tahun Ajaran 2026–2027


Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com

Ribuan santri, guru, dan civitas akademika dari seluruh unit pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Alkarimi Tebuwung, Dukun, Gresik, memadati Lapangan Timur YPP Alkarimi dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Momen bersejarah ini sekaligus dirangkai dengan peluncuran resmi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2026–2027.

Dengan mengenakan busana serba putih, seluruh peserta mengikuti rangkaian acara dengan penuh khidmat. Upacara peringatan HSN dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta lantunan Mars Yalal Wathan dan Mars Alkarimi oleh paduan suara Ponpes Alkarimi. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Resolusi Jihad dan pelepasan balon sebagai simbol dimulainya proses penerimaan murid baru di seluruh unit pendidikan YPP Alkarimi.

Dalam sambutannya, KH. Murtadlo Abdullah selaku Ketua YPP Alkarimi menegaskan pentingnya memperingati Hari Santri sebagai bentuk khidmah kepada para kiai dan ulama yang telah berjasa besar dalam membina umat. “Hari ini kita teguhkan komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keta’dliman dan adab, sebagaimana diajarkan oleh para kiai dalam menjaga agama Allah, Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa jauh sebelum Indonesia merdeka, para kiai telah membekali santri dengan kekuatan spiritual dan mental. “Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari menjadi tonggak perjuangan kiai dan santri dalam membela tanah air hingga mengantarkan Indonesia merdeka. Semoga para santri dan asatidz Alkarimi terus mempelajari sejarah perjuangan para kiai. Jangan pernah lupa akan sejarah,” tutupnya penuh semangat.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan SK dan launching SPMB oleh Sekretaris YPP Alkarimi, H. Moh. Zainul Fanani, serta pelepasan balon secara serentak oleh Gus Ahmad Musfis Salam. Sebagai penutup, penampilan atraktif dari tim Silat Pagar Nusa Ponpes Alkarimi berhasil memukau seluruh hadirin dan mendapat apresiasi meriah.

Rangkaian peringatan HSN di Ponpes Alkarimi masih berlanjut pada Kamis, 23 Oktober 2025. Agenda akan dimulai pukul 07.00 WIB dengan senam santri bersama seluruh civitas akademika, dilanjutkan dengan kreasi dan penampilan seni dari masing-masing unit pendidikan di bawah YPP Alkarimi.(Syafik hoo)

Bupati Gresik Serahkan Rp813 Juta untuk Kafilah MTQ: Apresiasi Juara Umum Jawa Timur 2025


Gresik,  GNN gerbangnusantaranews.com
Kabupaten Gresik memberikan penghargaan sebesar Rp813 juta kepada para kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Gresik yang sukses meraih predikat Juara Umum pada MTQ Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Kabupaten Jember, 


Penyerahan reward dilakukan langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, di sela-sela Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Gresik, Rabu (22/10). Penghargaan ini diberikan kepada para pembina dan peserta berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mengharumkan nama Gresik di tingkat provinsi.


“Prestasi ini bukan hanya milik para kafilah, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Gresik. Terima kasih atas semangat, perjuangan, dan istikamah dalam membawa Gresik menjadi juara umum,” ujar Bupati Yani.


Adapun rincian penghargaan meliputi:

- 12 pembina, masing-masing menerima Rp32.500.000

- 6 juara 1, masing-masing menerima Rp32.500.000

- 9 juara 2, masing-masing menerima Rp12.000.000

- 7 juara 3, masing-masing menerima Rp6.000.000

- 10 juara harapan, masing-masing menerima Rp3.000.000

- 24 anggota kafilah, masing-masing menerima Rp2.000.000  

Total keseluruhan mencapai Rp813 juta.


Bupati Yani menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan wujud komitmen Pemkab Gresik dalam mendorong lahirnya generasi Qur’ani yang berprestasi dan berakhlak mulia. “Para kafilah ini menjadi inspirasi bagi santri-santri lain untuk terus berjuang menorehkan prestasi dan menjaga kemuliaan Al-Qur’an,” tambahnya.


Peringatan HSN tahun ini terasa istimewa karena bertepatan dengan satu dekade penetapan Hari Santri melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan, diikuti oleh ratusan santri dari berbagai lembaga.


Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, yang menyebabkan 67 santri meninggal dunia. “Kami turut berduka cita atas musibah tersebut. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucapnya.


Bupati Yani mengingatkan bahwa perjuangan santri kini tidak lagi melawan penjajah dengan bambu runcing, melainkan melawan kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan. Ia menekankan bahwa santri masa kini harus menjadi pelaku sejarah baru.


Dengan mengusung tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Bupati mengajak para santri untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa, tidak hanya di bidang agama, tetapi juga dalam sains, teknologi, dan moralitas.


Peringatan Hari Santri di Gresik turut dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, jajaran Forkopimda, serta berbagai organisasi dan lembaga keagamaan seperti GP Ansor, Kokam, Senkom, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda LDII, IPNU/IPPNU, Muslimat, Fatayat, Nasyiatul Aisyiyah, dan PC Pergunu Kabupaten Gresik.

Ponpes Ihyaul Ulum Dukun Gresik Peringati HSN 2025 dengan Semangat Berbagi dan Kepedulian Sosial


GRESIK, GNN gerbangnusantaranews.com 

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik menggelar serangkaian kegiatan bertema "Pesantren Berbagi di Hari Santri", pada Rabu, 22 Oktober 2025. Bertempat di Lapangan MTs Ihyaul Ulum, acara ini diikuti oleh seluruh elemen pesantren: santri, guru, dosen, tenaga kependidikan dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, para alumni, serta keluarga besar pesantren.

Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan Upacara Peringatan HSN yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Usai upacara, dilanjutkan dengan aksi sosial berupa santunan kepada dhuafa dan anak yatim di lingkungan sekitar pesantren. Santunan diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Pondok kepada Pengurus Cabang IKAPPI (Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Ihyaul Ulum) untuk kemudian disalurkan kepada para penerima.

KH. Afif Ma’shum, Pemangku Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat. Mengutip atsar sahabat Nabi, beliau berpesan: "Jadilah orang yang berilmu, atau pembelajar, atau pendengar yang baik. Jangan sampai tidak termasuk salah satu di antaranya, dan jangan pula menjadi pribadi yang tidak mencintai ilmu."

Beliau juga menegaskan bahwa pesantren merupakan tempat terbaik untuk membina generasi muda agar berilmu dan berakhlak mulia. “Ilmu adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, amal dan usaha tidak akan tepat arah. Dunia butuh ilmu untuk berhasil, akhirat butuh ilmu untuk selamat. Maka dari itu, anak-anak harus dibina agar kelak menjadi pejuang bagi agama, nusa, dan bangsa,” tegasnya.

Menanggapi keraguan sebagian pihak terhadap kontribusi pesantren, Kiai Afif mengajak untuk bersikap sabar dan bijak. “Santri adalah pribadi yang berilmu, berakhlak, dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Sejak masa penjajahan hingga pasca kemerdekaan, santri telah berjuang demi tegaknya Indonesia yang merdeka,” ujarnya.

Ketua Panitia, Nailul Falah, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara. “Kami sangat bersyukur, peringatan HSN 2025 di PP Ihyaul Ulum berjalan lancar dan penuh khidmat. Kegiatan berbagi dan santunan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai perjuangan santri juga diwujudkan dalam bentuk kepedulian sosial,” ungkapnya.

Syaiful Arif, Sekretaris IKAPPI Pusat, turut menyampaikan apresiasinya. “Peringatan Hari Santri di PP Ihyaul Ulum menjadi momentum refleksi bagi para alumni. Semangat Resolusi Jihad yang diwariskan para pendahulu masih membara di wajah para santri. Aksi berbagi ini adalah wujud pengabdian santri kepada masyarakat. Kami, para alumni, berkomitmen untuk terus mendukung pesantren dan membuktikan bahwa santri adalah aset bangsa yang berjuang di berbagai bidang kehidupan,” pungkasnya penuh semangat.(Teliti Hati)


EKBIS

POTRET DESA

TNI