Rakorda DPD ASMIPA Bali: Konsolidasi Kepengurusan Menuju MUNAS 2026
Denpasar, GNN gerbangnusantaranews.com
Bertempat di Dewata Oleh-Oleh Khas Bali, Jalan Bypass Ngurah Rai No.53, Pada tanggal 8 November 2025, DPD ASMIPA Bali menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh jajaran pengurus dan vendor resmi. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan strategi menjelang Musyawarah Nasional (MUNAS) ASMIPA 2026.
Rakorda dipimpin oleh Ida Ayu Putu Setiawati, ST, Gusde Nama Rupa, dan Kadek Imawati, SH, yang membahas arah baru kepengurusan serta penyesuaian struktur organisasi. Dalam sesi utama, Ketua DPD ASMIPA Bali, Ida Ayu Putu Setiawati, ST, menyampaikan secara langsung sejumlah poin penting hasil sidang Pra-MUNAS 2025 yang wajib ditindaklanjuti oleh seluruh DPD dan DPC.
Dalam penjelasannya, Ketua DPD menegaskan:
"Tujuh kepengurusan wilayah telah ditetapkan untuk masa perpanjangan serentak, dan masing-masing wajib melakukan restrukturisasi pengurus serta menyusun program kerja yang realistis dan berdampak. Ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk komitmen kita terhadap kemajuan ASMIPA secara nasional.”
Adapun tujuh wilayah yang dimaksud adalah DPD Yogyakarta, DPD Jawa Tengah, DPD Bali, DPD NTB, DPC Malang, DPC Semarang dan DPC Tuban
Ketua DPD juga menekankan bahwa struktur baru harus dikirim ke DPP dalam bentuk PDF, lengkap dengan hasil Rapat Perdana yang membahas rancangan program kerja periode 2025–2028. Batas waktu pengiriman ditetapkan hingga 28 Februari 2026.
Poin-poin penting lainnya yang disampaikan:
- Minimal satu kegiatan harus dilaksanakan sebelum MUNAS 2026.
- Rapat Perdana wajib membahas pembagian tugas dan konsep kegiatan.
- Evaluasi program kerja akan dilakukan oleh DPP pada bulan Ramadhan.
- SK pembaruan kepengurusan harus dilengkapi dengan rencana kerja selama masa jabatan.
- Kegiatan tambahan di luar program kerja tetap diperbolehkan sebagai nilai plus.
Lebih lanjut, Ida Ayu Putu Setiawati, ST, memberikan penekanan bahwa seluruh proses ini bukan hanya demi tertib organisasi, tetapi juga memiliki dampak strategis bagi kemajuan pariwisata Bali. Ia menyampaikan:
"ASMIPA Bali harus menjadi bagian dari ekosistem pariwisata yang aktif dan produktif. Kita harus mengedepankan azas kebersamaan dan kolaborasi antar stakeholder pariwisata, serta terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, program kerja kita tidak hanya berdampak internal, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi Bali secara luas.”
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen tinggi, Rakorda DPD ASMIPA Bali menjadi langkah strategis dalam menyongsong masa depan organisasi yang lebih profesional, berdampak, dan selaras dengan pembangunan daerah.(wlo)











