Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Rejeki Desa Kedungsumber, Kecamatan Temyang, sedang mengembangkan budidaya ikan keramba-jaring apung.
Budidaya dilakukan di Waduk Pacal Dusun Tretes. Ada 27.000 ikan keramba yang dibudidaya.
Yakni nila merah dan biasa, patin, bawal, gloso. Gloso adalah ikan khas Bojonegoro yang hanya didapati di Waduk Pacal. Ikan gloso diyakini bisa meningkatkan libido.
"Kita mulai budidaya pertengahan Maret 2020 kemarin. Ini pertama kalinya," ujar Kepala Dusun Tretes, Dampri, kemarin (31/7/2020).
Ada dua petak keramba yang dikelola BUMDea Sumber Rejeki. Setiap petak terdiri empat keramba.
"Pertumbuhan ikannya sangat bagus. Sebentar lagi panen. Akhir Agustus bisa dipanen," ucapnya.
Menurutnya, ada beberapa keunggulan ekonomis usaha budidaya ikan keramba.
Yakni efisiensi penggunaan sumber daya, efisen pakan, pertumbuhannya lebih cepat dibanding budidaya ikan kolam atau terpal, dan rasanya lebih gurih, karena tumbuhnya alami di perairan lepas.
"Kalau kendala, setiap malam harus dijaga agar tidak pancing atau dijala orang yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Kepala Desa Kedungsumber, Kardi menyampaikan budidaya ikan keramba ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Secara administratif Waduk Pacal ini kan di Kedungsumber, tapi selama ini air di sini lebih banyak dinikmati olah masyarakat di wilayah hilir. Nah, kita juga ingin waduk ini memberi manfaat warga di sini juga," tuturnya.
Kedepan, lanjut Kardi, pemerintah desa melalui BUMDes Sumber Rejeki akan mengembangkan kolam pancing di Waduk Pacal dan rumah makan dengan menu ikan dari budidaya keramba.
Sekarang ini, pihak desa sedang menyiapkan peraturan desa (Perdes) untuk kerja sama dengan para pihak guna merealisasikan renca tersebut.
"Kami optimis jika potensi Waduk Pacal ini dimaksimalkan akan mampu meningkatkan ekonomi dan mempercepat kesejahteraan masyarakat," pungka kades dua periode itu. (Dmw gnn)
