qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

DESA HENDROSARI UNGKAPKAN SYUKUR MELALUI SEDEKAH BUMI GUNA MELESTARIKAN BUDAYA LELUHUR

GRESIK - gerbangnusantaranews.com

Dalam rangka mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima warga masyarakat desa Hendrosari kecamatan Menganti kabupaten Gresik, Salah satunya menggelar rangkaian acara bersama yang dikemas dalam bentuk "SEDEKAH BUMI" pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020.


Acara tersebut dihadiri oleh Kepala desa Hendrosari Asna Hadi Saputra dan perangkat desa serta unsur desa lainnya, juga warga masyarakat desa, dan undangan lainnya.


Kepala desa Hendrosari Asna Hadi Saputrasaat memberikan sambutan menyampaikan bahwa kegiatan ini (Sedekah Bumi) merupakan rutinitas tahunan, namun pelaksanaan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya disebabkan adanya pandemi Covid 19 yang belum berakhir, 


Lebih detail Kepala desa Hendrosari Asna Hadi Saputramenjelaskan bahwa Sedekah bumi sebagai budaya bangsa yang harus dilestarikan guna mengenang sekaligus tradisi doa bersama yang menjadi sarana pembelajaran pada generasi penerus agar tidak muda melupakan sejarah.

Kepala desa juga berharap masyarakat bisa memahami kondisi saat ini, sembari menceritakan kesederhanaan pelaksanaan ini demi kepentingan agar desa Warga Hendrosari tetap bisa melaksanakan kegiatan Sedekah bumi, sebab saat ini banyak terjadi di desa lain yang saat mengadakan kegiatan dapat peringatan bahkan ada yang dibubarkan lantaran melanggar aturan protokoler kesehatan.


Ia juga mengajak masyarakat agar selalu tetap disiplin protokoler kesehatan dan berdoa agar keadaan bisa segera pulih sehingga tahun depan bisa menyelenggarakan lebih meria lagi, sambil berpesan dan mengingatkan agar selalu :

- Memakai masker 

- Jaga jarak, hindari kerumunan bersekala besar.

- Membiasakan diri sesering mungkin cuci tangan dengan sabun Dan air mengalir.


Menyinggung tentang wisata desa "LONTAR SEWU" yang saat ini mulai menggeliat dan meningkat pengunjungnya diharapkan masyarakat semakin aktif dan berperan dalam pengembangannya termasuk dalam mensosialisasikan.


Asno juga menyampaikan keterlibatan masyarakat ini tiada lain adalah untuk terwujudnya kemandirian desa dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui sektor pariwisata, termasuk dari desa dan pengelola membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bisa berkontribusi dengan memberikan kesempatan masyarakat ikut berinvestasi dengan bentuk lembar saham yang dibatasi dengan batasan maximal 10 lembar per KK dengan nilai per lembar sebesar  Rp. 1.000.000,- adapun pembatasan ini dimaksudkan agar tidak terjadi monopoli.


Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa dari penghasilan tersebut bisa membantu kesejahteraan masyarakat termasuk direncanakan bisa terwujud memberikan pembiayaan pendidikan sampai pada jenjang perguruan tinggi (Sarjana), sebagai upaya pengembangan dari kegiatan yang sudah berjalan termasuk santunan Yatim piatu yang setiap bulan sudah berjalan.


Acara sederhana ini dikemas dengan doa bersama (Tumpengan) yang diselingi dengan CampurDari "TRISNO BUDOYO" dari Banyulegi Dawarblandong Mojokerto.(WLO)


Baca Juga

Related Posts