GRESIK, GNN
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menghadiri kegiatan Focus Group Discussion Penyusunan Peta Peluang Investasi Sektor Industri Alat dan Mesin Pertanian Provinsi Jawa Timur. Bertempat di Hotel Santika, Gresik, kegiatan yang digelar oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengundang berbagai instansi OPD terkait serta pelaku usaha, dan stakeholder yang mengikuti baik secara daring maupun luring.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan bahwa ketahanan pangan memiliki peran yang sangat penting dalam suatu wilayah/negara. Penyediaan pangan sangat bergantung pada keberhasilan program pembangunan pertanian.
"Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Oleh karenanya pertanian harus kita tingkatkan dalam mewujudkan ketahanan pangan, meningkatkan daya saing dan juga penyerapan tenaga kerja serta penanggulangan kemiskinan," ujar Wabup, Selasa (06/09).
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya diperlukan dukungan sarana dan prasarana pertanian termasuk ketersediaan alat dan mesin pertanian yang berperan sangat vital untuk mendorong produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
"Kami dari Kabupaten Gresik menyambut baik apa yang menjadi rencana dari teman-teman BKPM untuk membuka investasi yang ada di Kabupaten Gresik. Karena Kabupaten Gresik ini memiliki proyek strategis nasional yakni KEK Jiipe Manyar, ditambah dengan kemarin baru diresmikannya Food Estate oleh Pak Presiden," tuturnya.
Kementerian Investasi/ BKPM sebagai lembaga pemerintah memiliki peran dalam mengkoordinasikan kegiatan penanaman modal di Indonesia, berkepentingan untuk mendorong pengembangan proyek investasi yang sifatnya strategis di berbagai daerah untuk pemerataan pembangunan yang berdaya saing. Pada tahun 2020 dan 2021, BKPM telah melaksanakan penyusunan peta peluang investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan, berupa dokumen pra studi kelayakan/pra-feasibility study untuk 47 proyek dari 33 provinsi di Indonesia. Kegiatan penyusunan PPI menghasilkan proyek investasi yang komprehensif meliputi lokasi proyek potensial, aspek keuangan, aspek hukum dan administratif, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek teknis hingga manajemen risiko.
Dengan disusunnya PPI, diharapkan Kementerian Investasi/BKPM mampu menyediakan profil proyek yang lengkap sesuai kebutuhan calon investor (investor needs). Pada tahun 2022, Kementerian Investasi/BKPM kembali melakukan penyusunan peta peluang investasi proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan sebanyak 22 proyek di bidang sumber daya alam dan industri manufaktur yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu proyek industri manufaktur yang akan dilaksanakan kegiatan pra studi kelayakan/pra-feasibility study adalah Industri Alat dan Mesin Pertanian di Provinsi Jawa Timur. Kementerian Investasi/BKPM telah menyelenggarakan serial meeting bersama stakeholders seperti Kementerian/Lembaga teknis, asosiasi, pelaku usaha dan akademisi guna mengidentifikasi sektor-sektor unggulan di daerah.
Melalui kegiatan FGD ini, dimaksudkan agar benar-benar strategis, potensial, dan tepat untuk ditawarkan. Sesuai dengan Target RPJMN Tahun 2020 - 2024 untuk meningkatkan penerapan teknologi oleh petani di Indonesia dari 65% pada tahun 2019 menjadi 80% - 95% pada akhir tahun 2024 maka perlu adanya dukungan untuk pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Food Estate) dengan modernisasi alat dan mesin pertanian melalui peningkatan penerapan teknologi. Proyeksi kebutuhan untuk alat dan mesin pertanian berbasis teknologi juga semakin meningkat setiap tahunnya.
Disamping Wakil Bupati Aminatun Habibah, hadir pula Direktur promosi wilayah Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah Kementerian Investasi/BKPM Cahyo Purnomo, Direktur alat dan mesin pertanian, Direktorat Jenderal sarana dan pra sarana Kementerian Pertanian Handi Arief, koordinator proyek industri alat dan mesin pertanian Kementerian Investasi/BKPM Yanti Kumalandari, serta tim leader proyek industri alat dan mesin pertanian PT. Sucofindo Rudi Mahmud. (nnd)