GRESIK, GNN
Kemajuan teknologi dan informasi di era revolusi Industri 4.0 juga berdampak terhadap dunia pendidikan. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, merupakan bagian dari tujuan utama dalam upaya mencerdaskan generasi dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, dibutuhkan modul pembelajaran yang efektif dan efisien dengan mensinergikan semua komponen.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Ulum terus membuat terobosan untuk memperkuat modul pembelajaran sistem digital berbasis revolusi Industri 4.0. Sejak menerapkan kurikulum Merdeka, sekolah kejuruan yang berada di Desa Melirang, Kecamatan Bungah itu telah banyak menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan mutu pendidikan vokasi berbasis link and match.
Terbaru, sekolah kejuruan yang dipercaya untuk menerapkan program SMK Berbasis Industri ini menggelar pelatihan dengan konsep ‘In House Training' di Aula SMK Miftahul Ulum. Pelatihan bertema ‘Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka' tersebut menghadirkan Suwarto Jati Kusuma sebagai narasumber dari pihak perwakilan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang.
Kepala SMK Miftahul Ulum Fathur Rozi, ST mengatakan, pelatihan ini digelar sebagai penunjang kompetensi guru kejuruan berstandar Industri serta melatih cara pembuatan modul ajar kurikulum Merdeka dengan perpaduan kurikulum berbasis Industri 4.0. Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan vokasi berbasis Link and Match.
“Sebagai sekolah yang dipercaya oleh pihak Direktorat untuk mengimplementasikan program kurikulum berbasis industri, kami menyelenggarakan pelatihan IHT (In House Training) untuk memahami cara pembuatan modul ajar kurikulum merdeka yang perpaduannya sebagai SMK berbasis industri 4.0 sistim digital,” kata Rozi.
Dia menerangkan, titik tekan materi yang disampaikan oleh para narasumber adalah terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat P5 yang menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka, yakni penanaman karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta memperkuat kompetensi peserta disik sesuai arah tujuan sistem pendidikan Indonesia.
“Salah satu projek P5 yang diajarkan yakni pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem Demokrasi, dan itu sudah kita terapkan kepada peserta didik kami kemari saat pemilihan ketua OSIS periode 2022-2023,” terang Rozi.
Dijelaskan, kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan di era digital. Selain itu, projek ini juga berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
“Jadi untuk menjawab tantangan pendidikan vokasi dan tuntutan keterampilan belajar era informasi semua komponen harus siap, baik kompetensi guru, peserta didik, maupun modul pembelajaran, termasuk implementasi P5 yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka,” jelasnya.
Ditambahkan Rozi, SMK Miftahul Ulum Melirang Bungah menggelar kegiatan In House Training Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas peserta didik sebagai tenaga kerja mumpuni di era Revolusi Industri 4.0.
Selain menghadirkan pihak BBPPMPV BOE Malang, pelatihan IHT (In House Training) ini juga dihadiri Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Gresik Kiswanto, Staf seksi SMK Cabdin Gresik M. Ardiyanto, serta segenap guru maupun tenaga pendidik SMK Miftahul Ulum Melirang Bungah Gresik. (Didik Hendri Telisik Hati)