Balikpapan, GNN gerbangnusantaranews.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh gerakan nasional memaksimalkan belanja produk dalam negeri.
Bahkan di tahun 2023 ini Gubernur Khofifah telah mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk belanja produk dalam negeri.
Ditegaskan Gubernur Khofifah, pengalokasian anggaran belanja produk dalam negeri itu selain untuk mendukung program Belanja Buatan Indonesia sekaligus dalam rangka menjalankan arahan Presiden Joko Widodo saat Rakernas APPSI di Balikpapan pada tanggal 23 Februari 2023 lalu.
"Kami mengikuti arahan Presiden Joko Widodo agar pemerintah memaksimalkan belanja produk dalam negeri," kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
“Bahkan kami Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menganggarkan belanja daerah menggunakan produk dalam negeri senilai Rp2,293 triliun,” tegasnya.
Tidak cukup di situ, Gubernur Khofifah juga memaparkan bahwa komitmen pemerintah Provinsi Jatim dalam membangkitkan ekonomi kecil juga dilakukan dengan mengalokasikan khusus anggaran belanja untuk produk usaha mikro, kecil, hingga menengah.
"Kami juga mengalokasikan belanja untuk produk-produk usaha mikro, kecil menengah atau UMKM mencapai Rp2,27 triliun," ujar dia.
Dalam rangka mendorong agar produk UMKM bisa menjadi sasaran belanja pemerintah provinsi Jatim maupun pemkab pemkot di provinsi Jatim, Pemprov Jatim bahkan telah memiliki program Jatim Belanja Onine (Jatim Bejo).Aplikasi e-markerplace ini sangat membantu penjualan produk UMKM untuk bisa diserap oleh pemerintah.
"Aplikasi belanja daring Jatim Bejo sampai sekarang mudah diakses oleh pelaku UMKM," kata dia.
Gubernur Khofifah terus mengajak masyarakat untuk terus mendorong penguatan belanja nasional maupun daerah dengan produk dalam negeri.
“Bagi Warga Jawa Timur saya mengajak untuk membeli dan memakai produk lokal. Produk tersebut bukan hanya barang tapi juga objek wisata dan budaya," katanya.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menitipkan pesan kepada masyarakat di seluruh penjuru Jawa Timur untuk turut mempromosikan wisata di sekitarnya. Ia meyakini promosi wisata jika gencar dilakukan akan berpengaruh pada peningkatan pengeluaran konsumsi masyarakat Jawa Timur.
"Jika kunjungan wisata di masing-masing potensi daerah meningkat, saya optimistis bahwa pelaku UMKM di sekitarnya juga akan terdongkrak," pungkasnya.(kj)