FGD AKSELERASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN GRESIK & PENGINPUTAN DATA KE APLIKASI GRESIK SOYA - Gerbang Nusantara News

07 Oktober 2025

FGD AKSELERASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN GRESIK & PENGINPUTAN DATA KE APLIKASI GRESIK SOYA


Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Kecamatan Duduksampeyan menjadi tuan rumah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Akselerasi Pendataan Penduduk Miskin di Kabupaten Gresik dan Penginputan ke Aplikasi Gresik Sosial Berdaya (SOYA)”, yang digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025 di Aula lantai 2 Kantor Kecamatan Duduksampeyan.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh, serta dua anggota DPRD Gresik dari Komisi IV, Jamiyatul Mukaromah dan Imam Syaifudin.

FGD ini bertujuan untuk mempercepat proses pendataan warga miskin di seluruh desa di Kabupaten Gresik, khususnya di Kecamatan Duduksampeyan yang termasuk dalam empat kecamatan dengan capaian pendataan terendah. Data yang terkumpul akan diinput ke dalam aplikasi Gresik Sosial Berdaya (SOYA), sebagai basis data terpadu untuk penanganan kemiskinan.

VIDEO KEGIATAN 

Anggota DPRD Gresik Imam Syaifudin, menekankan pentingnya percepatan pendataan melalui aplikasi Gresik SOYA. Ia menargetkan seluruh data warga miskin di Kabupaten Gresik dapat diselesaikan sebelum akhir Oktober. 

Imam juga mengapresiasi kekompakan para operator desa di Duduksampeyan yang aktif dalam forum paguyuban, dan optimis pendataan akan segera rampung.

Senada dengan Jamiyatul Mukaromah yang juga  Anggota DPRD Gresik, Ia menyampaikan rasa senangnya atas terselenggaranya FGD ini. Menurutnya, forum seperti ini sangat penting untuk berbagi pengalaman dan kendala di lapangan, serta mencari solusi bersama demi efektivitas pendataan.

Sementara Camat Duduksampeyan Dedy Hartadi, Ia meminta para operator desa untuk segera menyelesaikan pendataan dan mengusulkan agar dilakukan musyawarah di tingkat desa guna memvalidasi data agar tepat sasaran. 

Menanggapi permintaan peserta terkait pelatihan teknis (Bimtek), ia mengusulkan agar Bimtek juga diberikan kepada staf kesra kecamatan agar dapat mendampingi proses pendataan secara optimal.

Paparan juga disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Gresik Ummi Khoiroh yang menjelaskan bahwa Gresik SOYA adalah inovasi digital yang dirancang untuk menjawab tantangan pendataan warga miskin yang belum tercakup dalam program bantuan sosial. 

Ia mendorong para operator desa untuk aktif bertanya demi kelancaran pelaksanaan program, serta menegaskan bahwa informasi dari desa sangat menentukan akurasi data kemiskinan yang terintegrasi dalam sistem DTSEN. Ia mengajak semua pihak untuk meluangkan waktu dan niat demi kebaikan bersama.

Selain itu, beberapa operator desa menyampaikan berbagai uneg-uneg, di antaranya:  

- Perubahan data yang tidak diketahui penyebabnya, bahkan ada data yang terhapus dari aplikasi tanpa pemberitahuan.  

- Pertanyaan terkait anak perangkat desa yang ingin mengakses bantuan biaya kuliah melalui KIP-K.  

- Beban psikologis karena sering disalahkan atas ketidaksesuaian data kemiskinan.  

- Harapan agar pelatihan teknis (Bimtek) tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar membekali operator dengan kemampuan teknis.

Perlu difahami bersama bahwa Gresik Sosial Berdaya (SOYA) adalah aplikasi berbasis digital yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Sosial yang memiliki tujuannya antara lain :  

- Menyediakan sistem pendataan terpadu dan real-time untuk warga miskin.  

- Menjadi acuan dalam penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.  

- Mempermudah koordinasi antar perangkat desa, kecamatan, dan kabupaten dalam menangani isu kemiskinan.  

- Menjadi solusi bagi warga miskin yang belum tercakup dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) nasional.

Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mewujudkan pendataan yang akurat, transparan, dan berkeadilan demi kesejahteraan masyarakat Gresik.(ELO)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda