Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik kembali menggelar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tahap VIII Tahun 2025, yang kali ini menyasar masyarakat Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sudadi, SE., MM., anggota Komisi IV DPRD Gresik, yang membidangi urusan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, bertempat di lantai 2 PT Bumi Sentosa Indonesia (BSI), 19 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Sudadi menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap regulasi yang menjamin hak-hak dasar warga, khususnya dalam hal perlindungan anak dan ketenagakerjaan.
Sudadi menyoroti pentingnya implementasi aturan yang mewajibkan perusahaan di Gresik untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal. “Sesuai peraturan, minimal 60% tenaga kerja di perusahaan-perusahaan Gresik harus berasal dari warga Gresik. Ini bukan sekadar angka, tapi bentuk keberpihakan terhadap masyarakat desa yang usia produktifnya siap bekerja,” tegasnya.
Komisi IV juga terus melakukan kunjungan lapangan ke perusahaan untuk memastikan keterbukaan lowongan kerja dan mendukung pelatihan kerja yang digagas Dinas Ketenagakerjaan guna menekan angka pengangguran.
Isu perlindungan anak turut menjadi sorotan. Sudadi mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak masih tinggi. “Tahun lalu tercatat lebih dari 340 kasus, dan hingga Oktober tahun ini sudah ada 240 kasus. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Sebagai mitra Dinas Pendidikan dan Dinas KPPPA, Komisi IV berkomitmen untuk mendorong pencegahan kekerasan dan bullying di lingkungan pendidikan. Sudadi juga menekankan pentingnya memastikan semua anak mendapatkan hak pendidikan, termasuk melalui program PIP dan KIP. “Kami siap mendampingi masyarakat yang kesulitan mengakses bantuan pendidikan,” tambahnya.
Dalam bidang kesehatan, Komisi IV aktif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke puskesmas guna memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. Dukungan terhadap peningkatan fasilitas dan akses layanan medis menjadi prioritas, terutama bagi wilayah terpencil.
Sudadi menegaskan bahwa dirinya siap mengakomodir dan merespons keluhan masyarakat terkait pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Ia berharap informasi yang disampaikan dalam sosialisasi ini dapat diteruskan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Acara yang dipandu oleh Izzudin ini juga menghadirkan narasumber Murni, Kasi Pembangunan Kecamatan Benjeng.
Selaku narasumber Hj. Murni menyampaikan bahwa Pemerintah Serius Lindungi Anak, Warga Diimbau Manfaatkan Rumah Curhat, hal ini disampaikan sesuai tema materi yakni perlindungan anak
lebih lanjut Ia menjelaskan Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam upaya perlindungan anak dan penguatan ketahanan keluarga. Salah satu bentuk nyata dari keseriusan tersebut adalah hadirnya Rumah Curhat di tingkat desa, termasuk di wilayah Kecamatan Balongpanggang.
Rumah Curhat merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah desa sebagai ruang aman dan terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan keluh kesah, berbagi cerita, serta berkonsultasi terkait berbagai persoalan yang dihadapi. Mulai dari masalah rumah tangga, kenakalan remaja, hingga isu perlindungan anak, semua dapat dibicarakan secara bijak dan solutif di tempat ini.
Kehadiran Rumah Curhat diharapkan menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara emosional dan sosial. Dengan adanya pendampingan dari kader, tokoh masyarakat, maupun tenaga profesional, warga dapat memperoleh dukungan dan arahan yang tepat tanpa rasa takut atau malu.
“Masyarakat jangan ragu untuk memanfaatkan Rumah Curhat. Ini bukan tempat untuk menghakimi, tapi untuk mendengarkan dan membantu,” ujar salah satu perangkat desa.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun desa yang ramah anak, bebas kekerasan, dan penuh kasih sayang. Rumah Curhat juga menjadi bagian dari strategi pencegahan dini terhadap berbagai bentuk kekerasan dan penyimpangan sosial yang bisa terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, mari jadikan Rumah Curhat sebagai ruang tumbuh harapan, tempat menyemai solusi, dan wadah memperkuat ikatan sosial demi masa depan anak-anak yang lebih cerah.(WLO)