Siswi MA Miftahul Ulum Melirang Bungah Gresik Raih Juara 3 Lomba Cerpen Nasional Kemenag RI 2025 - Gerbang Nusantara News

23 November 2025

Siswi MA Miftahul Ulum Melirang Bungah Gresik Raih Juara 3 Lomba Cerpen Nasional Kemenag RI 2025


GRESIK, GNN gerbangnusantaranew.com 

Kabar membanggakan kembali hadir dari Kota Santri. Dari Gresik menuju panggung nasional, MA Ma’arif Miftahul Ulum Melirang Bungah berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 Lomba Cerpen Nasional kategori SMA/MA/SMK pada ajang Festival Literasi Keagamaan 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kementerian Agama RI.  

Pengumuman pemenang dilakukan pada puncak Festival Literasi Keagamaan 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (20/11/2025).  

Festival yang mengusung tema “Merajut Keragaman, Menebar Cinta, dan Menjaga Semesta” ini menjadi salah satu program strategis Kemenag dalam memperkuat literasi keagamaan yang moderat, inklusif, serta berwawasan kebangsaan. Ajang tahunan tersebut menjadi wadah kompetisi bagi pelajar se-Indonesia untuk menunjukkan kemampuan literasi, kreativitas, sekaligus pemahaman nilai-nilai keagamaan.  

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan pemenang. “Kami menyampaikan selamat kepada seluruh pemenang dan penerima Anugerah Literasi Keagamaan 2025. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga mencerminkan nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan yang sangat penting di era digital saat ini,” ujarnya.  

Dalam ajang bergengsi tersebut, Naila Farihatun Naja, siswi kelas 12 MA Ma’arif Miftahul Ulum (MAMAMU) Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, sukses mengharumkan nama sekolahnya di tingkat nasional. Naila berhasil menyingkirkan lebih dari 1.500 karya dari SMA/MA/SMK negeri maupun swasta se-Indonesia melalui cerpen berjudul “Oase di Tengah Sahara”.  

Cerpen tersebut mengisahkan tokoh Alif yang mengalami konflik batin mendalam pasca runtuhnya sebuah pondok pesantren, serta sahabatnya Albirruni yang memilih boyong (keluar dari pondok) karena khawatir masa depannya terhambat. Kisah yang relevan dengan kehidupan santri masa kini ini dinilai juri sarat makna dan sesuai dengan tema lomba.  

“Saya suka menulis dan tertarik ikut karena levelnya nasional. Saya ingin mencoba hal yang menantang. Alhamdulillah bisa meraih juara,” ungkap Naila, yang juga seorang hafizah Al-Qur’an 30 juz dan tengah merampungkan novel pertamanya.  

Prestasi ini menjadi catatan penting bagi MAMAMU Melirang Bungah. Di tengah isu menurunnya minat literasi, Naila membuktikan bahwa semangat menulis dan keunggulan akademik tetap menyala terang di madrasah tersebut.  

Guru sekaligus pembimbing Naila, Noura Nahdliyah, menambahkan, “Ide cerita yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan santri. Konflik batin yang ditulis sesuai dengan tema lomba, yakni nilai keagamaan, akhlak mulia, dan kisah inspiratif islami.”  

Atas pencapaiannya sebagai Juara 3 Festival Literasi Keagamaan 2025, Naila menerima piala dan uang pembinaan sebesar Rp2 juta. Prestasi ini diharapkan menjadi pemantik lahirnya lebih banyak bibit pencinta literasi di lingkungan MAMAMU. (wlo)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda