IMAM FADLI Ketua Umum PC IPNU Kabupaten Lamongan periode 2008-2010, memiliki kesan yang mendalam terhadap sosok KH.Abdul Rouf, Calon Wakil Bupati (CAWABUP) Lamongan yang akan bertarung dalam pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang. Minggu (23/08/2020)
Selain sering berinteraksi secara pribadi, karena sama sama pernah menjadi Ketua PC IPNU Lamongan. Imam Fadlli juga banyak mendapat cerita dari istrinya tentang sosok KH. Abdul Rouf, ketika menjadi santrinya di Pondok Pesantren Miftahul Qulub.
Ia mengenal dekat KH. Abdul Rouf sebagai salah satu kiyai NU yang santun, nan kharismatik dan menjaga betul marwah NU.
Pria yang akrab disapa Fadlli ini mengungkapkan bahwa KH. Abdul Rouf pernah menjabat Ketua PC IPNU Lamongan periode 1982 - 1984. Persis setelah periode kepemimpinan bapak Tsalits Fahami.
"Saya mengenal Pak Kyai Rouf , saat saya terpilih jadi kepala PC IPNU Lamongan 2008-2010, dan beliau menjadi salah satu pembina kami di PC IPNU Lamongan," Ujar Fadlli Kamis (20/8/2020) siang.
Fadlli menerangkan, mungkin saat ini sebagian kecil masyarakat kurang mengenal sosok beliau, KH.Abdul Rouf adalah sosok tokoh Nahdliyyin, khususnya yang aktif di dunia Tharekat.
"Beliau adalah sosok tokoh Nahdliyyin tulen, khususnya yang aktif di dunia tarekat. Selain itu beliau juga tokoh cukup dikenal karena pernah menjadi Wakil Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lamongan, dan dua periode menjadi Ketua MWC NU Kecamatan LamonganLamongan" Terangnya.
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Lamongan menambahkan "Beliau selalu aktif di jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) baik itu di Anshor maupun MWC NU. Dan saat ini beliau juga Ketua jam’iyah Tharikat Al-Mu'tabaroh Al-Nahdliyyah, dimana ketua pusatnya di pimpin oleh Habib Lutfi, di Lamongan beliau (Kiai Rouf) ketuanya," Tambahnya.
Kyai Rouf benar-benar menjadi seorang pendidik dan kiyai yang tidak pernah lepas dari dunia pendidikan, diantaranya MTS putra putri, Madrasah Aliyah (MA)Pembangunan dan Ponpes Miftahul Qulub.
"Beliau selalu santun dan sangat perhatian betul ke santrinya, dan dikenal sebagai sosok yang sangat aktif membaca buku, terutama kitab-kitab kuning" Ujar pria yang baru saja selesai mengabdi menjadi Wakil Ketua Umum PP IPNU ini.
Fadlli menegaskan bahwa Kiyai Rouf bukan tipe orang yang banyak bicara, beliau dikenal pendiam tapi sangat semangat bekerja, selain itu juga enak dan enjoy diajak ngobrol, tanpa pilih pilih orang.
KH.Abdul Rouf mempunyai jaringan yang luas dengan Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Namun beliau tidak pernah membawa nama NU kedalam kepentingan politik, meski dirinya maju sebagai Calon Wakil Bupati Lamongan, dirinya memegang dan menghargai betul amanah para Kiyai secara mufakat dalam Khittah NU 1926.
"Kami mengibaratkan NU sebagai sebuah bendera besar yang sudah berkibar, bendera ya bendera, bendera jangan sampai dijadikan sebuah taplak atau alas meja yang mudah ternoda, sehingga NU tidak boleh ternodai atau dikotori oleh kepentingan politik sesaat" Pungkas Ketua PW IPNU Jawa Timur periode 2012-2014 ini.
"Kami mengikuti sebagimana yang dikatakan KH.Hasyim Muzadi, bahwa NU ada dimana-mana, jadi terlalu kecil menarik NU ke rana politik, pilkada ini pertarungan antara ide dan gagasan. Jadi siapa yang layak memimpin Lamongan kedepan dengan problem yang ada dan bagaimana caranya kontestan dari NU seperti apa caranya" Ungkap salah satu Millenial Calon Pemimpin Lamongan.
Kh Abdul Rouf yang melaju menjadi CAWABUP bergandengan dengan mantan SEKKAB Lamongan Yuhronur Efendy tampak serasi dan memberi harapan baru untuk kejayaan lamongan ke depan ( dmw )
