qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

Ungkapan Syukur Dan Pelestarian Budaya Melalui Sedekah Bumi Desa Cerme Lor

GRESIK, gerbangnusantaranews.com

Banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima warga masyarakat Desa Cerme Lor kecamatan Cerme kabupaten Gresik, Salah satunya menggelar rangkaian acara bersama yang dikemas dalam bentuk "SEDEKAH BUMI" pada hari Sabtu, 19 September 2020. 


Dalam puncak acara diselenggarakan hiburan seni tradisional Campursari dan wayang kulit ki dalang Puguh Prasetyo dari Kandangan Cerme Gresik, dihadiri oleh Kepala desa Cerme Lor H.Aripin,ST., Perangkat Desa, Ketua BPD dan Anggota, Ketua RT / RW, PKK, Karang Taruna dan unsur desa lainnya serta masyarakat desa Cerme Lor.


Juga hadir dalam acara tersebut Forpincam Cerme (Camat Cerme Suyono, SH., Kapolsek Nur Amin. Danramil Kapten.INF.Karmu).Masyarakat Desa Cerme Lor.


Sugeng Widodo Sekdes Cerme Lor sekaligus Ketua Panitia pelaksana dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat sehingga pelaksanaan bisa sukses seperti ini, Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana dengan pembiayaan murni dari PAD (Pendapatan Asli Desa) sehingga tidak memungut iuran sama sekali.terangnya.

Sementara dalam sambutannya Kepala desa Cerme Lor H.Aripin menyampaikan rasa Syukur dan juga berterima kasih pada semua panitia serta masyarakat atas kerjasamanya sehingga rangkaian acara berjalan sesuai dengan rencana.

Ia juga menceritakan sebenarnya kegiatan ini direncanakan bersamaan dengan peringatan HUT RI 75 namun dikarenakan adanya pandemi Covid 19 sehingga kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan, namun tidak mengurangi dari tujuan dan makna acara Tasyakuran itu sendiri.

Disela-sela pagelaran seni Camat Cerme Suyono memberikan pencerahan terkait Covid 19 yang masih berlangsung sehingga perlu meningkatkan disiplin protokoler kesehatan, dan saat ini penerapan aturan sangsi diperlakukan dengan ketat, sembari menceritakan bahwa Kecamatan Cerme sempat viral di media sosial lantaran memberikan sangsi pada pelanggar yang tidak memakai masker dengan menggali kubur disalah satu desa, kebetulan desa tersebut ada orang yang meninggal dunia karena Covid 19.


Lebih detail Ia menjelaskan bahwa sangsi tersebut sebagai efek jerah pada masyarakat agar tidak melalaikan aturan protokoler kesehatan, sehingga langkah memutus mata rantai Covid 19 ini bisa sesuai harapan dan endingnya Cerme benar benar terbebas dari penyebaran Covid 19 ini dan keadaan menjadi normal seperti sedia kala.pungkasnya.(WLO)

Baca Juga

Related Posts