Beredarnya video viral yang berisi percakapan yang diduga antara salah satu pengurus parpol dan kyai sepuh di Gresik langsung menuai respon dari masyarakat. Pasalnya Gresik yang identik dengan sebutan kota santri menempatkan posisi yang kyai (ulama) dalam posisi yang mulia dan menjadi panutan.
Ketua Sahabat Khofifah Gresik Ahmad Yani Elbanis akrab dipanggil Cak Yani kepada media GNN Sabtu (5/12/2020) sangat menyayangkan apabila benar hal tersebut terjadi sesuai dengan yang ada di video viral tersebut.
"Sangat disayangkan bila itu terjadi, karena peran ulama kyai yang seharusnya dijaga justru dibuat mainan hanya karena kepentingan sesaat", ujar Cak Yani geram.
Lebih lanjut mantan wartawan senior di Gresik itu mengingatkan kepada semua pihak agar tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
"Menghalalkan segala cara tidak tepat dengan karakter politik Gresik yang mengedepankan politik kyai santri yaitu mengedepankan nilai-nilai Aswaja", terang Cak Yani.
Bukannya dengan konspirasi penuh kebohongan yang mengatasnamakan kyai tapi perilakunya tidak mencerminkan islami. "Menyebar Hoax, suka menghujat, suka fitnah dan menebar kebencian bukanlah yang diajarkan oleh kyai", tegas Cak Yani.
Dari percakapan di video tersebut, Cak Yani merasa ada skenario untuk mengorbankan salah satu Paslon di pilkada Gresik 2020. Maksudnya adalah dijadikan tumbal oleh mereka (oknum) yang mengatasnamakan kyai untuk demokrasi semu. Oknum barisan sakit hati begitu Cak Yani menyebutnya sengaja mendorong salah satu calon untuk maju, tapi selanjutnya mereka tidak bertanggung jawab.
"Akhirnya, calon yang maju itu menjadi korban barisan sakit hati", pungkas Cak Yani menyayangkan. (mad)
