GRESIK, GNN
Ketua Fatayat NU Gresik Ainul Farodisa berharap jumlah keterwakilan perempuan untuk pengawas pemilu semakin besar dalam perekrutan Pemilu tahun ini. Diharapkan, kuota 30 persen pada pengawasan pemilu perbaikan, baik secara kualitas dan kuantitas pelibatan perempuan sebagai pengawas pemilu.
"Kami menyambut baik kegiatan perekrutan pengawas pemilu di kecamatan yang harus ada 30 persen kuota perempuan. Program ini selaras dengan instruksi dari Pengurus Wilayah Fatayat NU Jawa Timur untuk mendorong partisipasi publik, khususnya dari kalangan perempuan," kata Ainul Farodisa.
Dipaparkannya, sesuai instruksi Presiden no 9 tahun 2000 tentang pengarusutaman gender dalam pembangunan yang sudah hampir 22 tahun. Dimana, dalam kebijakan yang lahir pada masa Presiden KH Abdurrahman Wahid diharapkan kesenjangan gender dapat diselesaikan. Perempuan harus bisa aktif dan berpatrtisipasti serta melibatkan diri dalam jabatan publik terutama dalam pengambil keputusan seperti menjadi bupati, DPRD, bahkan pengawas pemilu.
“Bukan hanya kader Fatayat NU, tapi seluruh perempuan di Gresik juga harus bisa aktif dan berpartisipasi menjadi leading sektor di Kota Santri ini,” kata Ainul.(20/10/2022)
Maka dari itu, Ainul berharap Bawaslu Gresik tidak melupakan kuota 30 persen, apalagi beberapa hari lagi sudah diumumkan hasilnya. “Semoga kuota perempuannya bisa terpenuhi,” tegas Ainul. (Syafik hoo/Humas Fatayat)