Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Dalam proses pembangunan daerah perlu adanya sinkronisasi program sehingga ada kesinambungan antara program pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, hal ini dimaksudkan agar apa yang menjadi rambu rambu prioritas bisa tercapai sesuai target yang ditentukan, untuk keperluan tersebut kecamatan Benjeng selenggarakan Musrengbang tahun anggaran 2025 di pendopo kecamatan pada garis Senin, 26 Februari 2024.
Gelaran Musrenbang yang mengambil tema "Sinkronisasi Program Prioritas Pembangunan Daerah Dengan Hasil Musrenbang RKPDes 2025", dihadiri oleh Forkopimcam Benjeng (Camat Hj. Siti Sulichah, Kapolsek AKP Alimin sementara Danramil diwakili), Anggota DRPD Gresik H. Abdullah Munir dan Achmad Kusriyanto Pujiantoro 15 Kades dan undangan lainnya, serta tim dari Kabupaten Gresik.
Pakesempatan tersebut Kedua anggota DPRD Gresik tersebut memberi arahan secara bergantian yakin :
- Achmad Kusriyanto Pujiantoro menyampaikan bahwa dalam menyusun program harus matang dan memperhatikan apa yang menjadi rencana prioritas dan super prioritas, adanya keselarasan program baik dengan daerah maupun pusat.
Selain itu desa harus memiliki blueprint sebagai landasan dalam menentukan tujuan dan sasaran, tandanya sembari berpesan agar desa bisa memaksimalkan pembangunan, termasuk pemetaan mana yang bisa didanahi oleh pendapatan asli desa (PAD) dan mana yang bisa didanai APBD atau APBN baik melalui Pokir Dewan maupun top donw lainnya.
- Senada disampaikan oleh H. Abdullah Munir bahwa hal perlu dan penting dalam mustenbang adalah melibatkan semua keterwakilan elemen masyarakat desa agar apa yang menjadi sekala prioritas bener benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Munir juga berharap agar apa yang menjadi rumusan program harus disesuaikan dengan rambu rambu yang menjadi sekala perioritas pemerintah diatasnya agar bisa sinkron dan terdanahi, pungkasnya sambil mengingatkan bahwa ada program yang mutlak fibutuhkan masyarakat yakni pelatihan kerja guna meningkatkan kompetensi pekerja di tingkat desa.
Sementara Camat Benjeng H. Siti Sulichah saat membuka acara tersebut menyinggung terkait ada beberapa desa yang kurang lengkap dalam penyusunan program diantaranya program pelatihan kerja, sebab dari 23 desa hanya 1 desa yang mengusulkan hal tersebut.
Tak lupa Siti Sulichah juga melakukan cek kedidiplinan kades dalam mengikuti kegiatan sslahsatunys adalah cek kehadiran kades pada acara musrenbang kali jnj. dan alhasil dari 23 desa hanya 15 Kades yang hadir diantaranya : Kades Bulurejo (Imam Sofwan), Dermo (Mutain), Balongmojo (Sutekno), Bulangkulon (Widji), Balongtunjung (Eko), Sedapurklagen (Suto), Punduttrate (Muslik), Gluranploso (Laman),, Bengkelor (Purwanto), Kalipadang (Candra Prasetiya), Kedungrukem (Bayu), Metatu (Diana), Klampok (H. Darman), Sirnoboyo (Sumiati) dan Karangankidul (Sadi Purwanto).
Pada sesi paparan materi yang di moderatori Sekcam Benjeng Sudarmanto ini diawali paparan materi oleh tim dari Kabupaten Gresik yakni perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup, Bapeda, Disnaker dan DPPKAD/Pendapatan Kabupaten yang ditutup dengan sesi tanya jawab.(WLO)