Kepala Desa Sudah Agus Muklison menjelaskan keterbukaan yang diterapkan ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, selama berlangsunya pandemi Covid-19 ini banyak bansos yang diberikan pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. "Dengan cara ini masyarakat merasa terlayani, dan memudahkan pemerintah desa memberikan pelayanan," ujar Agus dikonfirmasi, Minggu (7/6/2020).
Ia mengakui, meskipun pemerintah desa telah mengumumkan penerima bansos, namun masih banyak warga yang bertanya mengapa mereka tidak mendapatkan bansos seperti warga lainnya. "Kebanyakan mereka sudah menerima bansos tapi jenisnya tidak sama dengan warga lainnya. Setelah kita jelaskan kalau namanya sudah tercantum di sini tidak boleh mendapat bantuan ganda. Akhirnya mereka mengerti," tuturnya. Menurut Agus, keterbukaan yang diterapkan tersebut sebagai wujud membantu program sosial ekonomi akibat dampak pandemi yang digulirkan pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah agar tepat sasaran. "Selain itu juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa," pungkasnya.
Semakin mudahnya warga Desa Sudah memperoleh informasi tentang bansos mendapat apresiasi Udin, warga setempat. Menurut dia, keterbukaan yang diterapkan pemerintah desa ini tidak memunculkan kecurigaan di antara warga. Karena semua warga bisa mengetahui siapa saja yang menerima bansos. "Warga bisa bersama-sama ikut mengawasi apakah bansos yang diberikan sudah tepat sasaran atau belum. Sebab sekarang ini banyak beredar kabar di masyarakat jika yang mendapat bantuan hanya orang-orang terdekat kepala desa," ujarnya dikonfirmasi terpisah.
Ia berharap kedepan bukan hanya penerima bansos yang diumumkan, tapi semua kegiatan pembangunan di Desa dapat diumumkan. ( dmw GNN/ Kominfo)