qdxqWFisudm6DGCugNCmxTscxWj4jhGgj3sh0iWz

PATUT DITIRU : Gus Atho' Mundur Untuk Melangkah Maju

Gresik, gerbangnusantaranews.com
Sebagai bentuk komitmen aktifis yang peka terhadap perkembangan situasi dan kondisi terkini serta menempatkan NU pada tempat yang mulia dan tetap pada orbitnya Sebagai bentuk implementasi Khitoh NU itu sendiri.

Gus Atho' sapaan akrab Nafisul Atho’ Wakil Sekretaris PCNU sekaligus Wakil Ketua MWC NU Ujungpangkah,  akhirnya resmi mengajukan surat permohonan non aktif dari kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU).

Langka yang ditempuh Gus Atho’ Ini lantaran Ia memutuskan masuk dalam tim kampaye calon bupati dan wakil bupati Gresik, pasangan H.M.Qosim dan dr. Asluchul Alif (QA) di Pilkada 2020. dengan kata lain "Gus Atho' Mundur (Non Aktif) Dari Kepengurusan Dan Maju Untuk Melangkah Bersama Team Kampanye QA"
Kabar ini menarik perhatian masyarakat sehingga awak media GNN melakukan penelusuran dengan mewancarai Gus Atho' dan hasilnya Gus Atho' menyampaikan alasan kenapa langkah Ia tempuh ?

- Pertama Ia ingin totalitas dalam mendukung pasangan yang diusung PKB dan Partai Gerindra yaitu Qosom-Alif (QA).
- Kedua NU terlalu mulia untuk diseret ke dalam rana politik, apalagi di AD ART sudah jelas  diatur bahwa jika ingin berpolitik ya pakai gerbong politik, artinya jalur politik ya partai politik.
- Ketiga ini Sebagai bentuk pembelajaran pada masyarakat agar bisa difahami batasan batasan yang harus dipertegas pada masing-masing Individu bahwa secara pribadi sebagai organisatoris atau pelaku politik, agar tidak timbul fitnah pemanfaatan Organisasi untuk kepentingan politik semata.

Gus Atho’ juga menjelaskan bahwa pengunduran dirinya bukan hanyastatmen saka namun dilengkapi dengan legalitas dalam bentuk persuratan yakni surat permohonan non aktif yang diserahkan kepada kepada Ketua MWCNU Ujungpangkah KH Rodhi Syam, pada Selasa (8/9) malam dan juga ditujukan kepada Wakil Sekretaris PCNU Gresik Masruron.
Selanjutnya Gus Atho' mempertegas bahwa sebenarnya ada intruksi atau tidak ada intruksi dari PWNU Jatim, saya sejak awal kepingin non aktif dahulu, biar tidak ada conflict of interest,”. Sekali lagi saya sampaikan NU terlalu mulya untuk diseret seret urusan politik, apalagi di PD PRT nya sudah jelas, kalau pingin berpolitik yg monggo pakai gerbong politik, partai politik, monggo kita semua dewasa dalam melangkah.

Ia menambahkan banyak teman teman dalam berpolitik bawa bawa fasilitas, lembaga, banom, NU, mereka seakan-akan tidak bisa melanggakah kalau gak bawa bawa NU, padahal sebenarnya merekalah yang mengotori NU.

NU itu organisasi Diniyah, yang mengembangkan nilai nilai moral, etika, tata krama, tidak etis sekali untuk dijadikan alat menghujat, memfitnah, dll, maka dari itu kalau pingin melangkah di politik, pakailah alat politik yang benar yaitu partai politik.tegas Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ihsan ini, yang juga mantan Wakil ketua IPNU Cabang Gresik periode 2001-2003 (periode Zainal Abidin).Sabtu (12/9).

Ia juga bersyukur seraya berkata "Alhamdulillah surat persetujuannya sudah ditandatangani Ketua PCNU Kabupaten Gresik KH. Moh. Chusnan Ali,” pungkasnya.(WLO)

Baca Juga

Related Posts